BONTANG – Jalan di komplek perumahan HOP I hingga III PT Badak LNG, belum seluruhnya diperbaiki oleh Pemkot Bontang. Pasalnya, masih terdapat beberapa akses yang kondisinya berlubang.
Hal ini dirasakan oleh Yosef, warga perumahan HOP I menuturkan sebagian kawasan menuju rumahnya kualitas jalan masih buruk. Akibatnya, ia harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya di area itu.
“Di samping Lapangan HOP masih banyak lubang. Ini tentu mambahayakan,” kata Yosef.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya penerangan jalan. Lubang kerusakan jarang terkadang tidak terlihat jelas oleh pengendara. Ia berharap dalam waktu dekat dilakukan perbaikan jalan oleh Pemkot Bontang. Seperti yang terjadi di sebagian titik area perumahan HOP I.
“Memang ada yang sudah diperbaiki tetapi sebagian HOP I belum. Jalan ini justru pintu masuk menuju perumahan dari arah Jalan HM Ardans,” sebutnya.
Sementara berdasarkan pantauan awak Kaltim Post (induk Bontangpost.id), akses di komplek perumahan HOP II dan III justru belum dilakukan perbaikan. Lubang jalan dengan intensitas tinggi terjadi di Jalan Gunung Lompo Batang.
Kondisi ini dikeluhkan oleh Vina, warga perumahan di lokasi itu. Ia menuturkan kecepatan pengendara yang melintas di kawasan itu wajib pelan. Mengingat struktur jalan tidak mulus. Jika dipaksakan maka dapat berimbas kepada kendaraan.
“Harus hati-hati di jalan ini. Terutama pengendara roda dua. Karena banyak sekali material pasir sehingga kondisi jalan menjadi licin,” kata Vina.
Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Maksi Dwiyanto mengatakan, perbaikan bakal dilakukan tahun ini. Hanya, tidak seluruh titik dari jalan di kawasan tersebut dapat ter-cover.
“Prioritaskan daerah-daerah yang wajib ditangani terlebih dahulu,” kata Maksi.
Struktur dasar jalan dipandang masih bagus. Pasalnya, sebelumnya akses ini telah dilakukan pengecoran. Adapun lubang kerusakan nantinya dipadatkan terlebih dahulu sebelum pengaspalan.
“Nantinya ada justifikasi di lapangan oleh pemenang tender,” sebutnya.
Pemkot Bontang pun mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar. Melalui APBD 2019. Kini, lelang pengerjaan memasuki masa sanggah. Maksi menuturkan target pengerjaan dapat selesai maksimal Oktober mendatang.
Maksi lebih memprioritaskan perusahaan lokal untuk mengerjakan proyek ini. Kendati proses lelang dilakukan secara terbuka. Alasannya, ialah kedekatan perusahaan tentunya berefek pada cepatnya penyelesaian pengerjaan.
“Kalau dari jauh tidak mungkin mobilisasi jauh dan membawa aspalnya ke sini. Perusahaan lokal tentunya membantu percepatan pembangunan,” ucap dia.
Belum lagi, mobilisasi akan berdampak pada kadar temperatur aspal. Mengingat lamannya perjalanan membuat kadar temperatur aspal turun beberapa derajat. (ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post