BONTANG – Di momen Lebaran ini, pergerakan uang sangatlah cepat. Tingkat jual beli pun cenderung meningkat, termasuk tradisi menukarkan uang kecil. Oleh karena itu, Polres Bontang mengimbau agar masyarakat Bontang waspada terhadap peredaran uang palsu. Jika menemukan, diimbau agar segera melaporkan ke Kantor Polisi terdekat.
Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti melalui Kasubag Humas Iptu Suyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan adanya peredaran uang palsu di Bontang. Namun demikian, masyarakat diminta waspada jika melakukan transaksi di mana pun. “Sebaiknya ketika bertransaksi uang yang digunakan diperiksa terlebih dahulu, bisa dilakukan penerawangan, perabaan, dan dilihat dengan jelas,” jelas Suyono beberapa waktu lalu.
Kata dia, jika masyarakat kedapatan mendapat uang palsu sebaiknya jangan dibelanjakan. Karena jika dilakukan, maka sama saja dengan mengedarkan uang palsu dan masuk pidana. Sehingga Suyono meminta agar segera melaporkan ke kantor polisi terdekat. “Uang yang diduga palsu itu sebaiknya dibawa juga sebagai barang bukti,” ungkapnya.
Jika sudah ada laporan masuk ke Polisi, Suyono mengatakan kepolisian bisa langsung melakukan penyelidikan. Sehingga bisa diketahui siapa pengedar uang palsu tersebut. “Sejauh ini memang belum ada laporan masuk ke polisi, kalau ada yang menemukan bisa hubungi call center juga di nomor 110,” ujarnya.
Dari pantauan di media sosial, setidaknya terdapat dua akun yang menyatakan telah menjadi korban uang palsu. Salah satunya akun bernama Rani Sahurrahman. Uang Palsu. Sekadar informasi. Berhati-hati para pedagang agar lebih teliti menerima uang. Bagi pengalaman kejadian untuk hari ini. Semoga bermanfaat dan berkah,” begitu tulis Rani dalam akun grub Bursa Barang Bontang, dengan menyertakan gambar uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu.
Sementara itu salah seorang warga Gunung Elai, Rachman, mengaku tak dapat memakai uang yang ia tarik dari ATM, lantaran diduga palsu. “Saya ambil uang di salah satu ATM di Jalan Bhayangkara. Dari beberapa lembar uang yang saya ambil, satu lembar tak terbaca di mesin penghitung uang di Kantor Pos. Kata teller pos-nya mungkin uang itu palsu, padahal uang tersebut dari ATM,” ujarnya.
Tak hanya Bontang, di grup jual beli Facebook asal Samarinda pun sempat ada akun yang mem-posting terkait dugaan uang palsu beberapa waktu lalu. Namun yang bersangkutan hingga saat ini tidak melaporkan ke pihak kepolisian. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post