SAMARINDA – Partisipasi pemilih pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 benar-benar mendapatkan perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Pemerintah tidak ingin angka golongan putih (golput) kembali mendominasi ajang pesta demokrasi di Kaltim tahun ini.
Karenanya, Pemprov Kaltim mengajak semua stakeholder untuk ikut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pilgub Kaltim. Salah satunya yakni dengan megajak Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk ikut mendongkrak angka partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kaltim.
Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad pada salah satu kegiatan di Samarinda belum lama ini mengajak kaum wanita ikut mengambil peran menyukseskan Pilgub Kaltim.
Menurut dia, persentase tingkat partisipasi pemilih Kaltim dalam beberapa kali pemilihan baik pemilihan anggota legislatif 2014 dan pemilihan kepala daerah 2015 masih rendah. “Dari data terlihat tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan, sebaliknya jumlah warga yang tidak memilih atau golput cenderung meningkat,” katanya.
Misalnya, Pemilu Legislatif 2014 dimana masyarakat yang mengunakan hak suaranya sekira 2,1 juta atau 69 persen. Sementara yang tidak memilih (golput) sebanyak 928 ribu orang atau 31 persen.
“Kemudian Pilkada 2015 tingkat partisipasi masyarakat Kaltim menurun hanya 59 persen dengan jumlah golput sekitar 41 persen dari total pemilih 2,3 juta orang,” ungkapnya.
Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menyebut, keberhasilan Pilkada bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu aparat keamanan dan pemerintah. Tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk KPPI. “Untuk itu kita harus bekerja keras dengan dukungan semua pihak untuk mencapai target 77,5 persen,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD KPPI Kaltim, SB Yaumid mengungkapkan jumlah pemilih Kaltim mencapai 2,35 juta orang dan 44 persennya atau sekira satu juta pemilih adalah kaum perempuan.
“Perempuan dan para ibu menjadi pelopor bagi anggota keluarganya untuk bersama-sama menyadarkan pentingnya Pilkada hingga tingkat partisipasi pemilih meningkat,” ujar Yaumid.
Dirinya bersama jajaran KPPI yakin dengan kerja keras dan sosialisasi yang tepat mampu membangun kesadaran warga dalam menyukseskan pesta demokrasi di Kaltim. “Kehadiran para tokoh perempuan akan sangat membantu dalam menyebarluaskan kampanye pentingnya Pilkada dan penggunaan hak pilih masyarakat,” ucapnya. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post