BONTANG – Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase memberikan langsung bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI untuk 28 aslut dan 9 penyandang cacat. Dari bantuan yang diberikan, diharapkan para penerima bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan gizi penerima.
Setelah Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni sempat juga memberikan secara langsung kepada 2 penerima bantuan pada Selasa (7/11) lalu, kini giliran Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase yang mendatangi langsung penerima di wilayah Guntung dan Loktuan pada Kamis (9/11) kemarin.
Dikatakan Basri Rase, saling memberi dan membagi kepada orang yang membutuhkan sangatlah baik dilakukan, agar mereka dapat merasakan kebahagiaan dari bantuan yang diterima.
“Hari ini (kemarin, Red) kami memberikan langsung bantuan dari Kemensos kepada lansia di Kelurahan Guntung dan penyandang cacat di Kelurahan Gunung Elai,” jelas Basri Rase, Kamis kemarin.
Basri mengharapkan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi penerima, sehingga dapat mengurangi sedikit bebannya.
“Semoga berkah dan bermanfaat untuk saudara-saudara kami,” ujarnya.
Saat memberikan langsung bantuan, Basri didampingi Koramil Bontang serta Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) Bontang, Abdu Safa Muha, serta para pekerja sosial sebagai pendamping penerima bantuan.
Ditambahkan Abdu Safa Muha, pemberian bantuan ini merupakan lanjutan dari hari sebelumnya. Pasalnya, sebanyak 28 lansia dan 9 penyandang cacat tak bisa diberikan dalam waktu satu hari. Sementara Kamis kemarin, sudah hampir seluruh bantuan diterima oleh penerimanya.
“Sisa beberapa lagi, mungkin besok (hari ini, Red) kami selesaikan,” ujarnya.
Safa mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada 28 Aslut atau lanjut usia (lansia) sebesar Rp 200 ribu perbulan dan diberikan selama 10 bulan. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai, dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok penerimanya terutama untuk sembako.
Sementara bagi penyandang cacat, diberikan kepada 9 disabilitas dengan besaran Rp 300 ribu perbulan, dan diberikan selama 10 bulan.
“Khusus untuk yang disabilitas, bantuan yang diberikan bisa dibelikan mainan jika memang butuh untuk menstimulan, tapi kalau lansia hanya untuk perbaikan gizi,” ungkapnya.
Dari bantuan yang disalurkan, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai kebutuhan penerima, sehingga bisa mengurangi sedikit bebannya. Safa juga berharap jika pusat memberikan kuota tambahan, maka pihaknya akan memperlebar sasaran penerimanya.
“Dan yang paling penting di sini, bantuan ini saya jamin tidak ada pemotongan dan diberikan secara tunai,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: