BONTANG – Fokus pengembangan seni dan budaya di kota Bontang, Badak LNG bekerja sama dengan Dewan Adat Dayak Bontang meresmikan program Wisata Dayak Bontang (Wisdabo), Senin (20/8) kemarin. Bertempat di Lamin Adat Dayak, Jalan Jetski, Kelurahan Api-Api.
Di mana Wisdabo merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pendampingan, revitalisasi lamin Dayak, hingga pelatihan manajemen. Nantinya akan menjadi salah satu program andalan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Badak NGL dan kota Bontang.
Hadirnya fasilitas wisata Dayak Bontang ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara Dewan Adat Dayak Bontang dengan PT Badak NGL. Mengakomodir mimpi warga etnis Dayak melalui kegiatan serta kreatifitasnya.
“InsyaAllah, melalui fasilitas ini teman-teman lebih kreatif dan berinovasi. Menunjukkan bahwa etnis Dayak punya kemampuan yang sangat unik,” ucap Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar.
Bukan saja mendukung kreativitas etnis Dayak di kota Bontang, tambah Gitut, melalui Wisdabo Badak LNG juga turut mendukung program pemerintah untuk menggalakkan pariwisata. Tak hanya fasilitas pariwisata di laut dan pantai (mangrove).
Ia berharap wisatawan maupun tamu perusahaan yang hadir ke Bontang, tidak hanya menikmati wisata bahari namun juga mengenal Wisdabo sebagai salah satu pilihan destinasi wisata kota Bontang.
“Kita punya semangat yang sama untuk memajukan pariwisata di Bontang. Para pelancong, baik domestik maupun tamu perusahaan harus dibawa ke Wisdabo,” harap dia.
Adapun revitalisasi yang dilakukan Badak LNG dengan melakukan pengecatan ulang lukisan bermotif khas Dayak pada dinding lamin. Di mana pada dinding lamin tersebut menggambarkan 13 motif sub etnis Dayak yang ada di kota Bontang. Di antaranya Dayak Lundaya, Kenyah, Samihim, Dayak Tunjuk, Bahau, Banuak, Ma’anyan, Dayak Kapuas, Dusun, Iban, Punan, Modang, hingga Dayak Kayan.
“Rencananya tiap seminggu sekali akan ada pertunjukan tari-tarian khas Dayak. Jadi wisatawan dapat melihat langsung sesuai jadwal. Sekaligus dapat membeli souvenir khas Dayak di area bawah lamin,” papar Gitut.
Ketua Dewan Adat Dayak Bontang, Joni Rinning pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Badak LNG dalam mewujudkan wisata Dayak di Kota Taman. “Kami menyadari keterbatasan pengembangan dan mempromosikan potensi budaya yang ada pada kami. Semoga dapat terus didukung oleh semua pihak terkait pariwisata,” sebut dia.
Di kesempatan sama, Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M R Karliansyah turut mengapresiasi langkah produsen gas alam cair ini meresmikan Wisdabo sebagai ikon wisata masyarakat Kota Taman.
Ia menaruh ketertarikan terhadap seni lukisan yang menghiasi hampir seluruh bagian ruangan lamin Dayak Bontan sebagai simbol keberadaan 13 sub etnis Dayak yang ada di kota Bontang.
“Ini terobosan yang luar biasa. Semoga dapat berkembang dan menambah daya tarik Kota Bontang sebagai pemicu tumbuhnya pariwisata seni budaya di kota Bontang,” ungkapnya.
Di tempat sama, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambut baik langkah PT Badak LNG mengembangkan ikon pariwisata seni budaya khas etnis Dayak ini. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemkot Bontang memajukan pariwisata.
“Alhamdulillah, rumah lamin Dayak yang dibangun sejak 2003 silam ini akan dipercantik dan dipoles lagi oleh Badak LNG. Semoga dapat menjadi salah satu pilihan destinasi bagi wisatawan untuk datang ke Bontang,” tutupnya. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post