Wujud Syukur Pupuk Kaltim di Usia 42, Beri Sejumlah Bantuan Senilai Rp 300 Juta

BONTANG – Wujud syukur PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atas pencapaian usianya ke-42 tahun, dengan menyalurkan bantuan dan santunan kepada masyarakat senilai Rp 300 juta. Kegiatan tersebut berlangsung Kamis (28/11/2019) di Pesantren Mawadatullah, RT 15 Kelurahan Bontang Baru.

Adapun tujuan penyaluran bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan dukungan perusahaan kepada kaum difable secara nyata, membantu warga Bontang yang tidak mampu untuk dapat mandiri secara ekonomi. Serta berbagi berkah kepada warga Bontang sebagai bentuk syukur perusahaan atas pencapaiannya ke-42 tahun.

Bentuk bantuan terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya bantuan sejumlah uang tunai kepada sembilan panti asuhan di Kota Bontang. Yakni Panti Asuhan Aisiyah, Lentera Yatim, Rahmatullah, Mawadatullah, Daarul Qurro, Nurul Fajri, dan Panti Asuhan Barokah. Serta Panti Asuhan Al Haq dan Nurul Hidayah.

“Adapun jumlah nominal bantuan yang diberikan tiap panti asuhan berbeda-beda, menyesuaikan jumlah anak asuhnya. Antara Rp 10 juta hingga Rp 50 juta per masing-masing panti asuhan,” urai Direktur SDM dan Umum Pupuk Kaltim, Meizar Effendi.

Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga menyerahkan bantuan kaki palsu kepada tiga orang. Yaitu, satu kaki palsu kepada Tameni warga RT 16 Loktuan dan Benny Sajianto warga RT 09 Kelurahan Api-Api. Sementara 2 kaki palsu pun diberikan kepada Wotin warga RT 15 Tanjung Laut.

“Beberapa bantuan sudah kami serahkan di Oktober lalu dan pagi ini sisanya,” tambah dia.

Bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Pupuk Kaltim, pagi itu sekaligus menyerahkan bantuan modal usaha kepada Benny Sajianto dan Wotin dengan total bantuan Rp 10 juta. Serta pemberian beasiswa kepada lima anak yatim, masing-masing senilai Rp 1 juta.

Pada kesempatan itu pula, Meizar Effendi mengucap syukur telah memasuki usia ke-42 tahun. Hingga saat ini, perusahaan masih terus dapat berbagi kebahagian bersama masyarakat sekitar. Berbagai penghargaan yang berhasil dicapai Pupuk Kaltim, semua tak terlepas dari dukungan masyarakat Bontang.

Meizar berharap, ke depan apa yang telah dicapai Pupuk Kaltim dapat terus meningkat. Hingga memberi dampak positif bagi masyarakat.

“Kami datang ke sini untuk mensyukuri apa yang telah didapat Pupuk Kaltim selama 42 tahun. Kami sadar tidak bisa berjalan sendiri karena butuh dukungan dan doa dari masyarakat agar Pupuk Kaltim tetap jaya ke depan,” harap Meizar.

Sebagai wujud kepedulian perusahan kepada masyarakat karena Pupuk Kaltim juga bagian dari warga Bontang. Pupuk Kaltim berkomitmen akan terus hadir ditengah-tengah masyarakat.

“Kami meminta doa, khususnya dari anak yatim agar Pupuk Kaltim bisa meningkatkan kinerjanya dan bisa terus berbagi dengan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, mewakili Wotin, Rohmatullatifah mengisahkan kenapa ibunya harus diamputasi. Rupanya wanita berkerudung itu sudah 10 tahun mengidap diabetes. Dan pada 2017 lalu, salah satu kakinya harus terlebih dulu diamputasi.

“Dua tahun terakhir kondisinya menurun makan kedua kakinya harus diamputasi. Kaki kiri dulu, jeda setahun kemudian kaki kanan menyusul diamputasi,’ papar dia.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pupuk Kaltim atas bantuan kaki palsu dan modal usaha yang diberikan kepada ibunya. Semoga ke depan, Pupuk Kaltim terus berjaya, sukses, dan semua bantuan yang diberikan bermanfaat untuk masyarakat. (Rera Annorista/adv)