bontangpost.id – Menginjak 35 tahun 4 bulan, Kompol Suyono memasuki masa purna bakti sebagai abdi negara. Hampir setengah abad mengemban amanah sebagai anggota Polri tentu bukanlah hal yang mudah. Namun di balik itu semua, menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebenarnya bukan cita-cita Kompol Suyono, keinginan awalnya justru menjadi guru.
Kompol Suyono bercerita, awalnya selepas lulus dari bangkus SMA, Suyono melanjutkan pendidikannya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP PGRI) Kediri dengan memilih Jurusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Memasuki semester 3, atas restu orangtua, Suyono mencoba mendaftarkan diri menjadi anggota Polri di Polda Jawa Timur.
Tahapan demi tahapan dia lalui dengan lancar, mulai tes parade, tes kesemaptaan jasmani (Samjas), tes kesehatan, wawancara dan mental diologi (MI). Hingga akhirnya dinyatakan lulus seleksi. Saat proses menjadi anggota Polri, Suyono terpaksa mengambil keputusan berat. Dia memutuskan untuk berhenti kuliah dan mengikuti pendidikan kepolisian di Jawa Timur selama 9 bulan. Setelah lulus pendidikan pada tahun 1986, dia kemudian ditugaskan di Polda Kaltim. Selama dua pekan berada di SPN Polda Kaltim Balikpapan, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bontang hingga sekarang ini, di hari terakhir masa pensiunnya.
Satu tahun mengemban tugas di Mapolres Bontang, pria kelahiran 17 Februari 1964 silam itu, dimutasi ke Polsek Anggana, sebagai anggota Satreskrim dan Intel Polsek Anggana, masih berada di bawah wilayah hukum Polres Bontang.
Enam tahun Suyono menjalankan tugas di Polsek perbatasan Samarinda itu, dia kemudian dikembalikan ke Polres Bontang. Sebelum menjabat Kasi Humas, dia pernah ditempatkan di Sabhara Polres Bontang, anggota Binmas Polres Bontang, Satlantas Poles Bontang, Kasubbag Logistik Polres Bontang, Kanit Reskrim Polsek Bontang Utara, Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Bontang, Waka Polsek Marangkayu dan terakhir mengemban jabatan sebagai Kasi Humas Polres Bontang mulai 2 Maret 2016 hingga akhir tugasnya sebagai anggota Polri hari ini, Senin (28/02/2022).
“Setelah lulus SMA sebenarnya pengen merantau ke Bontang, tapi tidak diizinkan orangtua. Tapi Alhamdulillah, yang dicita-citakan terkabul, setelah dilantik jadi polisi, langsung bertugas di Bontang,” ujarnya.
Baginya, dinas di kota yang diapit dua perusahaan besar ini merupakan sebuah berkah, walaupun kala itu Bontang masih berstatus Kecamatan dan masih minim fasilitas, namun dia bersyukur karena situasi Kota Taman yang aman, nyaman dan cepat berkembang. Belum lagi masyarakatnya yang ramah, ditambah kulinernya yang kerap membuat rindu. “Apalagi gammi bawisnya, favorit saya itu,” sebut pria yang juga Ketua Takmir Masjid Raudhatul Muttaqin kelurahan Gunung Elai Bontang Utara.
Ada satu yang juga berkesan selama bertugas sebagai abdi negara. Saat ditugaskan operasi pemulihan keamanan di daerah konflik di Aceh tahun 2003 silam. Dia bergabung dengan 99 anggota Polri lainnya dari seluruh Indonesia. Suasana konflik itu tak bisa dilupakan oleh ayah dua anak ini. Tekanan psikis hingga harus mempertaruhkan nyawa. Semua itu dia jalani selama delapan bulan lamanya.
Terakhir, di sisa masa jabatannya, Suyono menikmati tugasnya sebagai Kasi Humas. Kurang lebih 6 tahun. Setiap hari, dia berkecimpung dengan berita dan awak media. “Semua tentang kegiatan Polres Bontang dan polsek jajaran, mulai dari kasus sampai informasi keberhasilan Korps Bhayangkara, kami punya website pemberitaan juga di Polres,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post