bontangpost.id – Bencana banjir yang menimpa Kota Taman menjadi momok yang menakutkan. Termasuk bagi para kelompok tani. Pasalnya, hasil pertaniannya rusak karena luapan air sungai.
Kondisi itu membuat Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) mengambil langkah. Kabid Pertanian DKP3 Debora Kristiani mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah perusahaan. “Hasilnya akan dibentuk tim dari perusahaan dan pemkot untuk membantu petani yang terdampak banjir,” kata Debora.
Dari hasil monitoring petani sudah terdampak lima kali. Kurun awal tahun hingga saat ini. Tercatat lima kelompok tani kena dampak. Meliputi Putri Satu, Bangkit Mandiri, Makmur Bersama, KWT Bontang Kuala, dan Karya Manunggal. Adapun yang ditanam yakni cabai, tomat, jagung, bayam, kangkung, dan gambas.
“Harapannya CSR perusahaan bersama pemerintah dalam hal ini DKP3 bersama membantu meringankan beban masyarakat petani terdampak banjir,” ucapnya.
Bantuan yang diusulkan ialah benih, pupuk, mulai, dan kapur dolomit. DKP3 pun telah mengalkulasi kebutuhan itu mencapai Rp 227 juta.
Untuk diketahui, Kelompok Tani Putri Satu memiliki luas lahan sekitar 1 hektare. Berlokasi di Kelurahan Api-Api. Sementara luas lahan milik Kelompok Tani Bangkit Mandiri sekitar 2 hektare.
“Lainnya ada yang 0,5, 1,5, dan 2 hektare. Lokasinya di Api-Api dan Gunung Elai,” tutur dia. Untuk diketahui, banjir yang menimpa Bontang terjadi pada 7 Januari, 26 Januari, 6 Maret, 26 April, dan 10 Mei. (ak/ind/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post