bontangpost.id – Jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2022 tercatat sebesar 236,25 ribu orang, meningkat 3,12 ribu orang dibandingkan September 2021 yang mencapai 233,13 ribu orang. Peningkatan ini membuat persentase penduduk miskin pada Maret 2022 menjadi 6,31 persen, naik 0,04 poin persen terhadap September 2021 yang hanya 6,27 persen.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan, penduduk miskin di Kaltim meningkat namun masih di bawah persentase rata-rata penduduk miskin di Indonesia yang mencapai 9,54 persen. Namun demikian bukan berarti Kaltim diam saja. Ini merupakan tugas semuanya, baik pemerintah, pengusaha, serta stakeholder terkait.
“Peningkatan penduduk miskin saat ini tentu masih disebabkan banyaknya pengangguran. Hal itu membuat Kaltim harus bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak,” katanya, Selasa (26/7).
Dia menjelaskan, memang rata-rata penduduk miskin di Kaltim masih 6 persen jauh di bawah nasional yang mencapai 9 persen. Namun tidak bisa berbangga diri, sudah menjadi tugas bersama untuk terus memperkecil jumlah kemiskinan Kaltim. Salah satunya, dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Karena memang pengangguran membuat masyarakat tidak mendapat penghasilan dan kemiskinan bertambah.
Namun sebelum itu, dibutuhkan juga kegiatan peningkatan skill masyarakat. Agar peluang-peluang lapangan pekerjaan terus terbangun. Pihaknya berharap masyarakat bisa terus meningkatkan kemampuan, agar bisa menciptakan lapangan pekerjaannya. “Jika keterampilan yang kita tingkatkan, maka kesejahteraan semakin meningkat,” ungkapnya.
Kaltim ini termasuk daerah yang tingkat kemiskinannya masih rendah dibandingkan daerah lain. Namun, tidak menandakan daerah ini sejahtera. Sebab, di Kaltim tingkat kemiskinannya terus bertambah. Pada 2019, tingkat kemiskinan Kaltim masih mencapai 5 persen memasuki 2020 kembali meningkat menjadi 6 persen. Covid-19 juga berperan dalam peningkatan jumlah pengangguran.
Saat ini, seiring penurunan jumlah kasus Covid-19 diharapkan jumlah lapangan pekerjaan bisa meningkat. Sehingga, masyarakat memiliki penghasilan yang lebih baik, agar jumlah kemiskinan menurun. Karena meskipun jumlah kemiskinan Kaltim di bawah nasional, kalau mau diteliti lagi, tidak mustahil yang miskin itu lebih dari data yang tercatat.
“Untuk mengurangi kemiskinan, sangat diperlukan perluasan ketenagakerjaan. Sehingga, kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan. Peluang-peluang membuka lapangan pekerjaan ini yang harus diperbanyak. Kalau ketenagakerjaan kita perbaiki, jumlah kemiskinan pasti akan menurun seiring banyaknya warga yang bekerja dengan layak,” tutupnya. (ndu/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post