bontangpost.id – Dinas Kesehatan Kota Bontang mulai mengeluarkan sejumlah imbauan untuk mengurangi dampak panas yang ditimbulkan oleh cuaca panas ekstrem yang melanda semua daerah di Indonesia. Kota Bontang salah satunya.
Dalam satu bulan terakhir, cuaca panas di Kota Bontang lebih menyengat dari biasanya. Bahkan dari pantauan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu tertinggi di Kota Bontang mencapai 33 derajat celcius bahkan berpotensi meningkat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Diskes Bontang Jamila Suyuthi mengatakan cuaca panas ekstrem mengakibatkan aktivitas harian terganggu dan berpotensi mengganggu kesehatan tubuh.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau beberapa hal kepada masyarakat. Di antaranya ialah mengimbau masyarakat untuk banyak mengonsumsi air putih. Selain itu, masyarakat juga diminta hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, hingga minuman manis.
“Jangan menunggu haus baru minum air putih,” ucapnya singkat.
Selanjutnya, masyarakat diminta untuk menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung. Serta mengimbau masyarakat mengenakan baju berbahan ringan dan menghindari baju berwarna gelap.
“Agar tidak menyerap panas. Kalau bisa gunakan pakaian yang terang sama pakai penutup kepala. Seperti topi,” tandasnya.
Kemudian, Jamila mengimbau masyarakat sebisa mungkin berteduh antara jam 11.00 sampai jam 15.00. Diminta pula jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan yang sedang terparkir dan menggunakan tabir surya minimal 30 SPF bila keluar rumah.
“Sedia juga semprotan air. Soalnya kalau seharian beraktivitas di bawah sinar matahari kulit itu terasa seperti terbakar. Umumnya tips dari kami itu berdasarkan rekomendasi dari pusat (Kemenkes),” bebernya.
Kendati demkian, apabila masyarakat memiliki gejala tubuh tidak seperti biasa seperti keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat,
mual, muntah, pusing atau sebagainya maka diminta untuk langsung ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Dampak ke tubuh pasti ada. Setiap orang memiliki imun yang berbeda. Tapi, sejauh ini kami belum memetakan penyakita apa yang lagi merebak pasca terjadinya cuaca panas ekstrame,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post