bontangpost.id – Pedagang sapi kurban di Bontang banjir untung. Pasalnya pada musim Iduladha saat ini, kebutuhan sapi kurban meningkat di masyarakat. Namun sayangnya hal itu tidak didukung dengan jumlah pengiriman sapi kurban dari luar daerah.
Sunarto, salah satu pedagang sapi kurban di Jalan Pupuk Raya mengatakan, ada penurunan stok sapi. Sebelumnya, ia mengaku bisa mendapatkan sapi dari luar daerah lebih dari 150 ekor sapi. Tetapi tahun ini ia hanya bisa mendapatkan sekira 115 ekor sapi.
“Karena karantina yang dilakukan sebelum dikirim ke Bontang. Tempat karantinanya kan enggak cukup, jadi ya harus dibagi untuk semua pedagang,” katanya.
Saat ini, dirinya sudah menjual sebanyak 102 ekor sapi, di mana penawaran paling tinggi berada di angka Rp 50 juta dan paling rendah sekira Rp 20 juta. Sapi-sapi tersebut didapatkannya dari Pulau Sulawesi.
Adapun sapi yang ditaksir dengan harga paling mahal memiliki bobot sekira 670 kilogram, yang merupakan jenis persilangan antara sapi Bali dan sapi limosin.
“Kalau kami bilangnya sapi Bali Simental,” sebutnya.
Ia mengungkapkan jika jenis sapi tersebut memiliki tulang yang lebih kecil dibandingkan dengan sapi limosin. Sehingga animo masyarakat pun lebih besar. Ditambah dengan keadaan sapi yang sudah dijamin karena memiliki sertifikat. Hal itu pun membuat masyarakat menjadi lebih tenang dalam memilih hewan yang akan dikurbankan. Mengingat saat ini yang menjadi momok ialah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Yang besar-besar ini sudah dipesan orang semua. Bahkan yang beli kebanyakan juga dari daerah yang jauh seperti Tanjung Laut,” pungkasnya.
Sementara itu Sarwan, penjual sapi kurban di Guntung mengatakan, ada kenaikan harga sapi kurban dari tahun sebelumnya sekira Rp 2 juta. Menurutnya, hal itu cukup berpengaruh terhadap pasaran.
“Kalau naik begitu bingung juga mau jual berapa,” ujarnya.
Dikatakannya, harga pakan maupun perawatan juga naik. Sehingga mau tidak mau, ia juga harus menaikkan harga sapi yang dijualnya.
“Ada yang ternak, ada juga yang beli dari luar daerah. Kalau saya biasanya kiriman dari NTT,” lanjutnya.
Harga yang ditawarkan untuk satu ekor sapi bali berbobot sekira 400 kilogram ialah Rp 22 juta. Sementara harga tertinggi Rp 27 juta.
“Kalau limosin, saya jarang pasarkan. Karena untuk ukuran masyarakat saja biasa beli yang harga Rp 20-an juta juga,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post