bontangpost.id – Sejumlah unggas di Kelurahan Loktuan diketahui mati secara mendadak dalam beberapa hari terakhir. Hal itu pun membuat kekhawatiran bagi masyarakat.
Dikatakan salah seorang warga Intan, sudah sekitar tujuh ekor ayam miliknya yang mati. “Mati mendadak, enggak tahu kenapa,” katanya.
Adapun, beberapa ekor ayam milik tetangganya juga mati. Meski begitu, ia tidak mengetahui penyebab matinya sejumlah unggas yang ia pelihara. Lantaran makanan diberikan seperti biasa.
Terpisah, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang Jois Ratna Andi Lolo menuturkan, pihaknya masih harus melakukan serangkaian tes laboratorium. Terutama untuk memastikan dugaan penyakit yang menjangkiti unggas.
“Petugas sudah mengecek ke lapangan. Kalau penyebabnya belum dapat dipastikan, harus menunggu hasil laboratorium,” tuturnya.
Sejatinya, matinya unggas dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik dari penyebaran virus ataupun lingkungan. “Termasuk perubahan cuaca. Tetapi kami harus pastikan melalui uji lab,” sebut dia.
Sementara pengambilan sampel swab hewan hidup dan lingkungan telah dilakukan. Sampel pun telah dikirimkan ke Samarinda.
“Tinggal menunggu hasilnya,” ujar Fungsional Ahli Medik Veteriner DKP3 Kota Bontang Riyono.
Menurut diagnosis sementara, unggas yang mati diduga karena Newcastle Disease (ND) atau yang kerap disebut tetelo.
Dilansir dari World Organization of Animal Health, ND biasanya menyerang unggas domestik. Disebabkan oleh paramixovirus tipe 1. ND menunjukkan gambaran klinis yang mirip dengan influenza, namun perlu dilakukan uji laboratorium untuk menegakkan diagnosis.
“Sangat menular untuk unggas. Baik melalui kontak langsung, atau alat-alat peternak yang tercemar,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post