BONTANGPOST.ID, Bontang – Kasus diabetes pada anak dan remaja meningkat. Dikatakan Dokter Spesialis Bedah RS Kaltim Medika Utama Fachrisatul Masruroh, diabetes pada anak-anak dan remaja sudah terjadi sangat lama.
Bahkan peningkatannya pesat dalam rentang belasan tahun terakhir. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat sejak 2010 hingga 2023.
“Setiap tahun angkanya semakin meningkat,” katanya.
Ia mengungkapkan, mayoritas diabetes yang dialami karena konsumsi minuman kemasan tinggi kandungan gula. Kemudian, terdapat perubahan gaya hidup modern yang cenderung kurang sehat.
Belum lagi, anak-anak dan remaja saat ini lebih sering menggunakan ponsel dalam waktu lama dan tidak melakukan aktivitas fisik. Sedangkan minuman yang kerap dikonsumsi tinggi kandungan gula.
“Saya sedih loh. Banyak pasien usia muda yang harusnya produktif, tetapi tumbang karena sakit,” tulisnya pada akun media sosialnya.
Melansir Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula ialah 10 persen dari total energi. Sekitar 50 gram atau 4 sendok makan per orang per hari.
Sementara dalam minuman kemasan yang kerap dikonsumsi anak-anak, ada yang kandungan gulanya mencapai 22 gram. Belum diakumulasikan dengan makanan lain.
Kebiasaan konsumsi yang manis-manis, kemudian tidak diimbangi dengan konsumsi air mineral atau air putih.
“Diabetes ini induknya penyakit lain. Jadi jangan memancing diri untuk menderita diabetes,” ujar dia. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post