BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemerintah Kota Bontang memastikan program BPJS gratis bagi masyarakat tetap dilanjutkan. Pemkot akan memperpanjang perjanjian kerja sama dengan BPJS Kesehatan Kota Bontang, yang dijadwalkan diteken pada Kamis (14/11/2025) pekan depan.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan bahwa program BPJS gratis merupakan komitmen sejak awal masa kepemimpinannya.
“Ini program kami dari awal, memberikan BPJS gratis untuk seluruh warga Bontang,” ujarnya.
Pada 2025, Pemkot mengalokasikan anggaran Rp24 miliar untuk menanggung premi lebih dari 54 ribu warga. Selain itu, ada lebih dari 70 ribu peserta yang ditanggung perusahaan, serta sekitar 12 ribu warga tidak mampu berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dibiayai pemerintah pusat.
Neni turut menyoroti kuota 16 ribu peserta dari Pemerintah Provinsi. Namun, mekanismenya dinilai belum ideal.
“Kalau dari Pemprov, kan, sakit dulu baru bisa diaktifkan. Kami ingin sebelum masyarakat sakit sudah bisa digunakan,” tegasnya.
Program BPJS gratis ini juga menyasar peserta BPJS Mandiri yang dinilai paling rentan. Banyak dari mereka memiliki pendapatan yang tidak sebanding dengan beban iuran bulanan.
Menurut Neni, kelompok mandiri sering kali kesulitan membayar iuran, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Ia mencontohkan satu keluarga dengan empat anggota yang memiliki penghasilan Rp2–4 juta per bulan.
Dengan premi Rp44 ribu per orang, total iuran bisa mencapai Rp220 ribu per bulan jika ada lima anggota keluarga yang ditanggung.
“Apalagi banyak yang sebelumnya bekerja di perusahaan, lalu di-PHK. Karena tidak lagi ditanggung perusahaan, mereka bayar mandiri dan akhirnya menunggak,” jelasnya.
Kondisi ini menyebabkan tingginya angka tunggakan peserta mandiri. Berdasarkan data terakhir, sekitar 6 ribu peserta menunggak dengan total mencapai Rp8 miliar.
“Di sinilah pemerintah hadir untuk membantu mereka,” pungkas Neni. (*)







