BONTANG – Rumah milik Djaenuri (53) ludes dilahap si jago merah, Kamis (8/6) dini hari kemarin. Rumah tersebut berada di Jalan Dewi Sartika, Gang Kulintang 4, Nomor 7, RT 28 Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara. Meski tidak sampai memakan korban jiwa namun, barang-barang berharga tak satu pun berhasil diselamatkan. Hanya baju yang melekat di badan yang tersisa.
Api yang terlanjur besar hanya menghanguskan rumah Djaenuri. Dari kejadian ini, barang-barang berharga milik Djaenuri termasuk empat unit sepeda motor merk Honda Mega Pro, Vario, Beat, dan Yamaha Vega ludes terbakar.
Djaenuri mengungkapkan, saat kejadian, dirinya mengaku tak berada di dalam rumah karena ia tidur di warung tempat ia berjualan sayur bersama istrinya yang tak jauh dari rumahnya. Namun tiba-tiba dia pun terbangun karena mendengar suara warga yang ribut meneriakkan kebakaran. Tak lama kemudian ia pun keluar untuk mencari tahu di mana kebakaran tersebut, ternyata begitu keluar dari warung, dia sudah melihat rumahnya penuh dengan kobaran api dan warga.
“Setelah tahu rumah saya terbakar, saya langsung mencari istri dan anak-anak. Semua saya temukan di rumah tetangga dalam keadaan selamat,” ungkapnya.
Dia mengatakan, setelah keluarganya selamat, dia sudah tak terfikir lagi untuk menyelamatkan harta benda miliknya yang berada di dalam rumah. Dikarenakan api sudah besar membakar rumah miliknya. Dari kejadian tersebut dia mengaku tak ada sama sekali barang yang tersisa kecuali baju yang dikenakan di badan, baik dirinya, istri, maupun ketiga anaknya.
“Yang penting istri dan anak-anak saya selamat, gak mikir sudah mau selamatkan barang-barang yang berharga. Jadi hanya tersisa baju di badan saja,” ujarnya.
Sementara itu Sutima (48) istri Djaenuri pun memaparkan, saat itu, dirinya sedang bersama putri bungsunya Siti Aisyah (12), tidur di ruang tamu. Ketika baru mau tidur besama putri bungsunya tersebut sekira pukul 00.30 Wita, dia mendengar suara seperti orang main petasan. Namun bukan hanya dirinya yang mendengar, anak keduanya Tri Yoga (19) pun mendengarnya. Akhirnya mereka berdua memeriksanya ke depan rumah. Begitu pintu depan dibuka, ternyata api sudah membakar depan rumah dan empat motornya.
“Ternyata begitu buka pintu, Yoga langsung keluar di tengah kobaran api itu dan langsung lari memanggil bapaknya di warung,” tuturnya.
Sutima pun menuturkan, setelah itu, dia pun berteriak minta tolong sambil memanggil anak sulungnya Dwi Suliati (22) yang berada di kamar. Akhirnya, mereka bertiga mencoba keluar dari dalam rumah karena asap mulai masuk ke dalam rumah. Tetapi begitu mereka ingin keluar, api semakin membesar di depan pintu.
Ini pun sontak membuat Sutima menjadi panik, namun di sela itu si bungsu menyarankan untuk keluar dan lewat pintu samping karena api belum menjalar ke bagian tersebut. Begitu melaluinya, ternyata di depan pintu tersebut api sudah menjalar. Sehingga mereka pun memutuskan melompat pagar tetangga yang berada di samping rumahnya.
“Pertama saya dulu yang loncat, baru si adik (Siti Aisyah, Red.) yang dibantu dengan dorongan kakaknya (Dwi Suliati, Red.) dan terakhir baru kakaknya,” tukasnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post