PERBANDINGAN KEBERANGKATAN AKHIR TAHUN
Tahun Bus Keberangkatan
2016 53 1.042
2017 79 1.782
Sumber: Terminal Tipe A Samarinda Seberang
SAMARINDA – Arus mudik menjelang Tahun Baru 2018 meningkat drastis. Di hari Natal, Senin (25/12) kemarin, arus balik di Terminal Tipe A Samarinda Seberang mencapai 1.782 orang. Hal ini berbeda jauh dibandingkan hari biasa yang tidak mencapai angka seribu orang.
Koordinator Terminal Tipe A Samarinda Seberang, Abran menjelaskan, jumlah kedatangan untuk tahun ini jauh lebih rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu hanya mencapai angka 967 orang.
Sementara pada Desember 2016, secara keseluruhan penumpang yang menggunakan jasa bus untuk pulang ke sejumlah daerah di Kalimantan tercatat sebanyak 1.042 orang. Sedangkan angka kedatangan pada 2016 sebanyak 617 orang.
“Dua hari ini yang paling tinggi peningkatan penumpangnya mas. Kemarin (Ahad, Red.) sampai 263 orang. Sedangkan di hari sebelumnya hanya kisaran 100 sampai 200-an orang,” kata Abran kepada Metro Samarinda, Senin (25/12).
Tingginya angka mudik Natal dan Tahun Baru ini praktis membuat operasi bus antar provinsi di terminal tersebut ikut meningkat. Selama libur tahun ini, bus yang beroperasi mencapai 79 unit. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya yang hanya 53 unit.
Abran menjelaskan, peningkatan penumpang yang berangkat ke Kalimantan Selatan (Kalsel) ikut mempengaruhi penambahan bus. Pada hari biasa, bus yang berangkat ke Kalsel hanya 4 sampai 5 unit. Sedangkan di hari libur Natal dan Tahun Baru ini mencapai 12 unit.
“Peningkatan bus keberangkatan mencapai 20 persen. Jika dihitung sejak 15 Desember, bus yang berangkat sudah mencapai 79 unit,” bebernya.
Lebih detail lagi, setiap bus hanya ditumpangi 42 orang. Kelebihan penumpang hanya diperbolehkan untuk anak-anak dan balita. “Sekarang tidak boleh lebih dari 42 orang penumpang. Lagi pula, siapa yang mau berdiri di bus selama 12 jam. Tidak ada yang mau,” katanya.
Secara keseluruhan, bus reguler di terminal tersebut berjumlah 66 unit. Bus yang beroperasi di antaranya Samarinda Lestari, Pulau Indah, Bintang Mas, dan Gelora. Sejauh ini, bus yang tersedia diklaim cukup untuk melayani penumpang.
Dalam pengamanan arus mudik ini, Abran menyebut Dinas Perhubungan bekerja sama dengan aparat kepolisian. Sehingga tidak terjadi masalah serius selama arus balik pergaantian 2017-2018. Apalagi tahun ini peraturan bagi pengemudi dan bus terbilang sangat ketat.
“Setiap hari kami melakukan pemeriksaan bus untuk memastikan tidak ada kerusakan. Pengemudi juga dites urinnya agar bisa dipastikan tidak terpengaruh narkoba,” pungkas Abran. (*/um/luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: