Lewat seminar bertema “Masa Depan Industri Petrochemical dan Migas di Kota Bontang”, Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Ika ITS) Bontang ingin memberikan gambaran kepada masyarakat tentang masa depan Industri Petrochemical dan Migas di Bontang
DIGELAR di Ballroom Hotel Bintang Sintuk, Jumat (12/1) malam lalu, seminar bertajuk “Bakti ITS untuk Negeri” tersebut berjalan dengan lancar dan sukses. Menghadirkan tiga pembicara berkompeten, gelaran seminar yang mengangkat tema tentang teknologi itu juga dirangkai dengan diskusi dan tanya jawab. Sehingga, membuat suasana seminar berjalan secara interaktif dan komunikatif.
Ketiga pembicara utama tersebut yakni Sigit Dwiwahjono selaku Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman, dan mantan Director and COO Badak LNG Yhenda Permana.
Ketua panitia seminar Rully Darmawan mengatakan, seminar ini digelar dengan tujuan untuk memberikan wawasan baik kepada penggiat teknologi, praktisi pendidikan baik dosen maupun mahasiswa, serta masyarakat tentang perkembangan teknologi yang ada di Bontang. Selain itu, lewat seminar ini juga sekaligus memberikan gambaran, tentang kondisi dan peluang Industri Industri Petrochemical dan Migas di Bontang.
“Itulah mengapa kami mengundang berbagai komponen masyarakat, agar pengetahuan mengenai teknologi mereka bisa lebih ditingkatkan. Dengan harapan, masyarakat akan lebih peduli dan paham lagi tentang teknologi petrochemical dan migas. Sehingga ketika ada pengembangan teknologi maupun kegiatan perluasan industri petrochemical dan migas di Bontang, dapat didukung oleh semua pihak,” ujarnya.
Dalam paparannya, Dirjen Sigit mengatakan, menurut angka pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan perindustrian di Indonesia dalam dua tahun terakhir sampai saat ini kurang memuaskan karena tumbuh di bawah rata rata.
“Sehingga ini menjadi tantangan bagi kita semua terutama buat penggerak di bidang industri, agar sektor industri kita bisa membaik kedepannya,” jelasnya.
Sementara itu, Dirut PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman dalam paparannya mengharapkan Pupuk Kaltim dan Badak LNG dapat berkolaborasi membangun pabrik mega Methanol di Bontang. Ini bertujuan untuk memenuhi target dari Kementerian Perindustrian RI.
Hal senada pun juga disampaikan Yhenda Permana, Kata Yhenda, dirinya juga setuju dengan adanya pembangunan pabrik tersebut di Bontang. Ini bertujuan agar Bontang tidak mengekpor lagi bahan mentah gas alam dan mengimpor methanol terus. “Sehingga kita (Bontang, Red.) dapat menjadi kota yang mandiri,” sebutnya.
Selain mengundang penggiat teknologi serta dosen dan mahasiswa, seminar yang dudukung beberapa perusahaan seperti Pupuk Kaltim, Badak LNG, PT KNI, PT KDM, dan PT KPI ini juga dihadiri berbagai alumni perguruan tinggi maupun universitas ternama di Indonesia, serta manajemen dari beberapa perusahaan di Bontang. Terakhir, seminar ditutup dengan pemberian cinderamata kepada para narasumber dan foto bersama (bbg/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: