DETIK berganti, tahun berulang. Satu periode pemilu legislatif tanpa terasa bakal selesai terlewati. Sebuah sinyal bagi partai-partai politik (parpol) untuk kembali menyusun kekuatan. Serangkaian strategi pun mulai diracik guna mempertahankan atau merebut simpati demi keterwakilan kursi di Bontang Lestari.
LUKMAN MAULANA, ADIEL KUNDHARA, Bontang
Pemilu 2019 bakal menjadi tahun panas bagi kekuatan-kekuatan politik di tanah air. Tak terkecuali di Kota Taman, perebutan kursi turut terjadi di Kantor DPRD Bontang, Bontang Lestari. Meski baru akan benar-benar bertarung setahun mendatang, namun persiapan telah mulai dilakukan sejak 2017 silam. Ya, tahapan Pemilu 2019 memang telah digarap Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun lalu.
Untuk mengetahui lebih dekat persiapan yang dilakukan, media ini telah mengunjungi beberapa pengurus parpol di Bontang. Masing-masing mengklaim telah melakukan konsolidasi internal merapatkan barisan. Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai parpol pemenang, mengklaim tengah mempersiapkan tim yang kuat demi mengamankan posisi sebagai parpol penguasa.
“Untuk Pemilu 2019 ini pada prinsipnya masing-masing parpol akan menurunkan tim terbaiknya. Ibarat pemain bola itu tim kesebelasan. Oleh karena itu memang kami harus menurunkan tim yang kuat,” kata Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Partai Golkar Bontang, M Arham.
Tim yang dibentuk Partai Golkar ini, jelas Arham, akan berlanjut dari tim yang tengah berjuang untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Menurutnya, Partai Golkar optimistis mempertahankan posisi bahkan menargetkan penambahan dua kursi. Dari yang saat ini menduduki lima kursi di DPRD Bontang, diharapkan dapat menjadi tujuh kursi.
“Target kami paling tidak bisa tambah dua (kursi), pada Bontang Utara dan Bontang Selatan. Dari lima yang ada sekarang,” terangnya.
Kata Arham, proses pencalegan di Partai Golkar sudah berjalan sejak beberapa bulan lampau. Bahkan Partai Golkar kini sudah memiliki nama-nama bakal caleg dengan jumlahnya mencapai kelipatan tiga atau 300 persen di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Termasuk memperhatikan keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen.
“Dari jumlah tersebut nanti akan kami seleksi melihat berbagai faktor di antaranya tingkat elektabilitas. Partai mempertimbangkan calon anggota legislatif (caleg) yang bisa mendulang suara,” jelas Arham.
Saat ini, parpol berlambang partai beringin ini tengah mempersiapkan kader-kader mereka untuk dapat mengisi kursi-kursi di DPRD. Apalagi dalam pesta demokrasi lima tahunan mendatang, terdapat anggota DPRD asal Partai Golkar yang diproyeksikan bertarung di DPRD tingkat provinsi.
Sebagai parpol pemenang, Arham menyebut Golkar sangat optimistis bisa kembali mengulang sukses Pemilu 2014. Dalam hal ini Golkar tidak terlalu mengkhawatirkan pergerakan parpol-parpol lain dan juga kemunculan parpol-parpol baru. Sebagai parpol besar, Golkar lebih fokus menghadapi parpol-parpol yang berada dalam tingkatan yang sama.
“Golkar secara klasemen berada di papan atas, klasemen partai pemenang. Tentu berkompetisi dengan partai-partai yang berada di level yang sama. Untuk partai-partai yang di papan tengah dan papan bawah tentu berkompetisi pada levelnya masing-masing. Apalagi bagi partai yang belum punya keterwakilan,” bebernya.
Keyakinan dapat menambah kursi menurut Arham didasarkan pada peraturan baru dalam pencalegan yang melewati proses kelipatan tiga. Proses ini menurutnya bakal menjaring caleg-caleg yang memang memiliki elektablitas tinggi dan berpeluang besar menjaring suara. Bukan sekadar seleksi, pemilihan siapa yang nantinya bakal maju sebagai caleg turut ditentukan lewat survei.
“Kami juga turut meramu bagaimana agar mereka yang tereliminasi dalam seleksi ini dapat melebur menjadi kekuatan partai. Karena metode strategi pemenangan itu pertama partai harus solid. Akan sulit berpikir untuk menang kalau partai tidak solid,” ungkap Arham.
Dalam memasang target tujuh kursi, Partai Golkar tidak sendiri. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) turut bermimpi bisa menambah dua kursi dari empat kursi yang dimilikinya saat ini di Bontang Lestari. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Bontang, Agus Haris menuturkan, pihaknya telah melakukan kalkulasi atas masing-masing bakal caleg yang ada.
“Bisa kursi bertambah. Insyaallah tujuh (kursi) lebih, bisa delapan,” ungkap Agus Haris. Prediksinya empat kursi di Bontang Utara, tiga kursi di Bontang Selatan, dan satu di Bontang Barat.
Dalam usaha mencapai target tersebut, Agus Haris menyebut pihaknya telah memiliki tim-tim tersendiri. Mulai dari Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), tim seleksi, dan tim perencana. Fungsinya memberikan pendidikan kepada masing-masing bakal caleg. Sekalipun setiap bakal caleg sudah dianggap mumpuni bila melihat latar belakang masing-masing.
“Tinggal kami kombinasikan daya, ilmu, dan pergerakan sosial yang mereka miliki dengan sistem yang sudah kami pakai dalam strategi pemenangan,” sambung pria yang menjabat Ketua Komisi I DPRD Bontang ini.
Agus mengklaim, visi dan misi Gerindra menjadi kekuatan utama yang dimiliki partai. Apalagi dia menyebut parpol berlambang kepala garuda tersebut memiliki keunggulan yaitu memiliki Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Hal ini semakin membuat pihaknya yakin Gerindra bisa menjadi parpol pemenang dalam Pemilu 2019 di Bontang kelak.
“Kombinasi lainnya yaitu kombinasi kultur dan keagamaan sudah kami padukan semua. Juga tokoh-tokoh perempuan yang selama ini aktif di kegiatan-kegiatan sosial. Karena ini gampang-gampang susah untuk menarik simpati masyarakat,” paparnya.
Menurut Agus, tantangan bagi Gerindra di 2019 amat kompleks dan beragam. Pasalnya Gerindra bakal bertarung dengan parpol-parpol lain. Secara jujur dia mengakui lawan terberat yang akan dihadapi yaitu Partai Golkar. Hal ini melihat pada fakta bahwa Golkar selalu menjadi pemenang dalam pemilu di Bontang. “Tapi ternyata itu yang membuat kami semangat,” sambung Agus.
Dia mengakui, bukan hal yang mudah untuk bisa memenangkan pemilu di Bontang. Terutama bila melihat status Partai Golkar sebagai partai pemerintah dan memiliki kader dan pengurus yang lebih senior. Bukan hanya Golkar, Agus juga menyebut parpol-parpol lain sebagai lawan yang berat. Karena pasti setiap caleg yang diusung parpol merupakan pilihan terbaik.
“Karena semuanya itu pilihan terbaik, maka kami akan usaha, yakin, dan serahkan ke Maha Kuasa,” kata dia.
Saat Golkar dan Gerindra sama-sama menargetkan tujuh kursi, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang berada di peringkat ketiga perolehan kursi DPRD Bontang punya target enam kursi. Dari perolehan tiga kursi yang berhasil diraup NasDem pada pemilu sebelumnya. Enam kursi ini tersebar di tiga kecamatan yang ada di Bontang.
“Jadi kami harapkan NasDem bisa merebut enam kursi. Dengan target itu, seluruh stakeholder NasDem berkonsolidasi untuk membentuk suatu kekuatan, salah satunya dengan membentuk sayap-sayap partai,” terang Ketua Bapilu Partai Nasdem Bontang, Bilher Hutahaean.
Kata dia, DPD Partai NasDem Bontang saat ini tengah melakukan upaya-upaya konsolidasi kepengurusan hingga tingkat kelurahan bahkan RT. Saat ini pihaknya gencar melakukan rapat-rapat kerja Bapilu untuk menentukan langkah NasDem ke depan demi mencapai target enam kursi tersebut.
Menurut Bilher, bertambahnya parpol peserta pemilu dengan kemunculan parpol-parpol baru nantinya menjadi tantangan bagi NasDem. Pun begitu dengan keberadaan parpol lama terutama parpol-parpol pemenang pemilu yang kekuatannya patut diperhitungkan. Konsolidasi internal partai menjadi upaya yang dilakukan NasDem dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
“Kemudian kami mempersiapkan caleg-caleg yang betul-betul punya elektabilitas tinggi. Proses pencalegan ini telah kami lakukan dan nama-nama bakal calegnya telah kami berikan ke pusat untuk kemudian nantinya disurvei secara internal,” tegasnya. (***)
KLASEMEN PEROLEHAN SUARA PEMILU 2014
PERINGKAT | PARTAI | Jumlah Suara | Persentase | Jumlah Kursi |
1 | Golkar | 13.631 suara | 16 persen | 5 kursi |
2 | Gerindra | 11.098 suara | 13 persen | 4 kursi |
3 | NasDem | 9.801 suara | 11 persen | 3 kursi |
4 | PAN | 8.951 suara | 10 persen | 2 kursi |
5 | PKS | 7.407 suara | 9 persen | 2 kursi |
6 | Hanura | 7.381 suara | 9 persen | 3 kursi |
7 | Demokrat | 6.899 suara | 8 persen | 2 kursi |
8 | PDI Perjuangan | 6.613 suara | 8 persen | 2 kursi |
9 | PPP | 5.301 suara | 6 persen | 2 kursi |
10 | PKB | 4.434 suara | 5 persen | 0 kursi |
11 | PBB | 2.507 suara | 3 persen | 0 kursi |
12 | PKPI | 2.188 suara | 2 persen | 0 kursi |
Sumber: KPU Bontang
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: