BONTANG – Pemkot Bontang terus berupaya mengembangkan industri kreatif batik lokal melalui pelatihan membatik, Senin (19/3). Bertempat di Pondok Batik Etam, Jalan Soekarno Hatta Gang Bejawa.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama empat hari tersebut merupakan garapan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bontang tahun anggaran 2018.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dalam kunjungannya mengapresiasi semangat ibu-ibu dalam mempelajari batik tulis. Melalui pelatihan ini, kebutuhan batik tulis lokal tidak lagi didatangkan dari luar pulau, namun dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat Bontang.
Nantinya, dari proses membantik hingga proses jual beli dapat dilakukan oleh pengusaha lokal. “Dengan pelatihan ini, saya harap tidak saja di produksi di Bontang juga menjadi produksi orang Bontang. Menjadi tugas Pemkot Bontang juga Diskop-UKMP untuk betul-betul mengawal dan mengevaluasi para pengrajin, sehingga pengrajin dapat menghasilkan nilai ekonomi,” harapnya.
Ia berharap, ilmu yang telah diperoleh dari pelatihan membatik dapat terus dikembangkan di lingkungan tempat tinggalnya. Juga ditularkan kepada warga sekitar untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Sehingga Kota Bontang sudah mempersiapkan Bontang pasca Migas. Ketika gas masuk, industri batik pun juga produktif. Bersama semua pihak sinergi berperan membangun Bontang lebih maju.
Sementara itu, Plt Diskop-UKMP Karlina merincikan sekitar 20 orang peserta ikut berpartisipasi pada pelatihan itu. Mereka merupakan perwakilan dari Persatuan Ikatan Karyawan (PIKA) Pupuk Kaltim, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Wanita Patra Badak LNG, serta beberapa warga dari Kelurahan Gunung Telihan, Kanaan, Bontang Baru, Kanaan, Berbas Tengah, hingga Tanjung Laut.
“Tujuannya melatih masyarakat agar mampu membuat motif batik khas daerah, kemudian menekuni bidang kerajinan ini,” ujar Karlina didampingi Hafidah, Ketua Dekranasda Bontang.
Ia mengaku tinta batik menggunakan bahan alami dari mangrove yang melimpah ruah di Bumi Etam. Karlina berharap, kegiatan ini sebagai wujud pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan membatik. Sehingga, dengan kemampuan ini nantinya mampu berkembang, tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi warga sekitar. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: