SANGATTA – Pendistribusian air bersih di rumah-rumah warga sekitar Sangatta Utara sempat terhenti. Kerusakan travo Perusahaan Daerah Air Minum menjadi penyebab utama. Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, Aji Mawar.
“Daerahnya tidak dapat saya prediksi. Karena hampir semua daerah terkena dampak gangguan pendistribusian air bersih. Hal tersebut disebabkan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kabo yang tidak beroperasi. Padahal IPA tersebut mampu melayani 80 persen pelanggan di Sangatta Utara,” ujar Mawar saat dikonfirmasi pada Jumat (30/3).
Dia mengatakan, pukul 08.00 pagi (Red Kemarin) IPA sudah beroperasi walaupun hanya menggunakan solar. Kemudian pukul 14.30 instalasi tersebut sudah kembali beroperasi dengan listrik PLN.
“Tadi pagi IPA Kabo sudah beroperasi. Tetapi hanya menggunakan solar saja. Lalu beberapa jam kemudian instalasi kembali beroperasi menggunakan listrik PLN. Insyaallah pendistribusian bisa merata kembali sore ini hingga nanti malam,” ungkapnya.
Dirinya menyampaikan ungkapan permohonan maaf dan menjelaskan beberapa kendala yang dihadapinya. Menurutnya permasalahan teknis seperti ini akan ia upayakan untuk segera ditangani.
“Saya ucapkan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Karena travo kami yang mendapat aliran listrik dari PLN terbakar sejak minggu lalu. Selain itu ada spare part yang harus dikirim dari luar kota,” jelasnya.
Menurutnya, kendala teknis dalam pengiriman spare part tersebut pun menjadi kendala. Ia menjelaskan barang tersebut diterimanya pada Jumat pagi. Sedangkan estimasi persediaan solar terhadap jenjang waktu perbaikan travo diluar perkiraan.
“Kami sempat merasa bingung, pasalnya perkiraan persediaan solar meleset. Seharusnya bahan bakar tersebut bisa mencukupi, ternyata sudah habis pada Kamis siang, sebelum spare part datang,” tandasnya.
Ia menyampaikan harapannya agar warga lebih siap sedia menampung air. Menurutnya permasalahan seperti itu kerap kali terjadi pada waktu yang tidak terduga.
“Saya hanya mengingatkan kembali pada seluruh pelanggan agar selalu menampung persediaan air. Karena terkadang kerusakkan tidak bisa terduga kapan waktunya dan diprediksi berapa lama perbaikannya,” pungkasnya.
Seorang warga Sangatta Utara, Evi mengeluhkan terhentinya pendistribusian air. Dirinya menceritakan kendala yang dialami saat terhentinya aliran air bersih di kediamannya.
“Saya sedikit merasa kesal, ketika akan mencuci pakaian dan membersihkan perabotan rumah tiba-tiba saja air terhenti. Alhasil cucian menjadi menumpuk. Memang beberapa tetangga sempat menceritakan kerusakan alat milik PDAM. Semoga saja cepat ditangani, dan kami dapat kembali menggunakan air tersebut,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: