BONTANG – Tak mau muluk-muluk, Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB Gabsi) Bontang hanya menargetkan satu emas di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim nanti. Jumlah target tersebut dari 10 nomor tanding yang bakal diperebutkan oleh 8 kontingen kabupaten/kota se-Kaltim.
Ketua PB Gabsi, Abbas Patiroi mengatakan, target ini mengacu raihan pada pra porprov akhir tahun lalu. Di mana Bontang hanya memperoleh 1 medali emas dan 1 perak saja. Meski demikian, Kota Taman dipastikan lolos dalam perhelatan olahraga terakbar se-Kaltim ini.
“Mudah-mudahan dapat satu emas. Tidak usah muluk-muluk, nanti dilihat hasilnya saja,” kata Abbas saat dihubungi Bontang Post, Kamis (12/4).
Perjuangan demi meraih medali emas itu nantinya bakal penuh arti. Sebab kontingen Bontang berangkat dengan dana pribadi. Mengingat tahapan pra porprov harus dilalui. Jika tidak, maka atlet tidak diperkenankan mengikuti Porprov. “Saya cuma bisa janji kepada atlet untuk dijalani dulu, karena ini sifatnya wajib,” ungkapnya.
Nantinya atlet yang didaftarkan saat Porprov berjumlah empat orang. Semuanya merupakan atlet besutan lokal dengan usia tergolong tua. Ini mengingat tidak adanya batasan usia untuk bermain di Porprov nanti. “Seluruhnya tergolong sudah berumur, ada yang merupakan karyawan Pupuk Kaltim dan Badak LNG,” paparnya.
Abbas menakui, cabang olahraga (cabor) bridge lemah dalam hal regenerasi atlet. Sehingga sulit menjaring atlet muda di cabor ini. Minim pembinaan menjadi salah satu faktor penyebab bibit muda tidak bermuculan.
“Padahal saya memiliki keinginan untuk memperkenalkan bridge di kalangan pelajar sejak memimpin kepengurusan cabor ini. Saya ingin menjelaskan bahwa bridge itu bukan identik judi, tetapi olahraga keterampilan otak,” terang dia.
Sayangnya, tersendatnya kucuran dana pembinaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bontang membuat program itu urung terlaksana. Hal ini berkenaan kondisi keuangan pemerintah daerah yang mengalami defisit.
Tak hanya itu, untuk menunjang atlet diperlukan gedung dan meja tanding. Abbas menyebut, saat ini Bontang belum memiliki sarana dan prasarana tersebut. “Minimal butuh ruangan yang ada pendingin udara, karena ini olahraga otak yang membutuhkan konsentrasi matang,” ujarnya.
Abbas berharap seluruh atlet yang nantinya berlaga di Porprov agar serius dan tenang. Sehingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: