SAMARINDA – Sebagai ibu kota provinsi, ternyata pelayanan publik di Samarinda belum sepenuhnya bisa dijadikan contoh bagi 9 kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Bahkan hingga saat ini, Kota Tepian masih kalah jauh dengan Balikpapan.
Hal itu disampaikan Bakal Calon Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Hermanto, Minggu (22/4) kemarin. Kata dia, buruknya pelayanan publik di Samarinda karena adanya praktik “di bawah meja” yang dijalankan oknum tertentu.
“Makanya jangan heran kemarin ada kasus penangkapan oknum pegawai pemerintah yang dilakukan Saber Pungli di Pasar Merdeka kemarin. Itu salah satu bukti jeleknya pelayanan publik. Itu yang akan coba saya benahi. Karena menyangkut harkat dan martabat pelayanan masyarakat,” ucapnya.
Kemudian, aspek mendasar lainnya yang harus diperbaiki yakni penataan pasar. Sebagian besar pusat transaksi penjual dan pembeli tersebut masih menyisahkan problem.
“Karena buruknya penataan pasar, Samarinda tidak pernah mendapatkan Piala Adipura. Pasar di sini semrawut. Jadi nilai adipuranya jauh sekali. Penataan Pasar Samarinda ini sangat jauh tertinggal dibandingkan Balikpapan,” sebut dia.
Terakhir Hermanto menegaskan, Pemkot Samarinda perlu melakukan evaluasi penanganan banjir. Pasalnya penanganan banjir masih belum mempertimbangkan asas manfaat dan imbasnya bagi penyelesaian masalah banjir.
“Harus dievaluasi kebijakan-kebijakan yang selama ini dilakukan untuk penanganan banjir. Jangan hanya bisa membangun atau membuat kebijakan penanganan banjir, tetapi tidak punya asas manfaat. Tidak mampu menyelesaikan masalah banjir,” tegas Hermanto.
Disinggung komunikasi politik dengan petinggi lintas partai, bakal calon wawali yang akan diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut menyebut, sejauh ini langkahnya untuk mendapatkan tiket menuju Samarinda-2 sudah menuai titik terang.
Pasalnya dia telah melakukan lobi dengan para petinggi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dua partai pengusung Syaharie Jaang dan mendiang Nusyirwan Ismail dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota tersebut telah memberikan lampu hijau.
“Saya sudah komunikasi dengan Pak Syaharie Jaang. Respon beliau baik. Kemudian dengan Ketua PKS. Mereka senang saya bisa meramaikan pemilihan wawali ini.,” ucapnya.
Termasuk tanggapan dari Partai NasDem, menurut Hermanto sejauh ini tidak ada masalah. Dalam hal ini dia menunggu bagaimana keputusan petinggi partai. “Saya hanya mengikuti tahapan-tahapan yang dilakukan Partai NasDem,” lanjutnya.
Senin (23/4) ini, di Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kaltim, Hermanto dan bakal calon lainnya akan kembali dikumpulkan. Tujuannya untuk mendapatkan keterangan dari calon terkait perkembangan komunikasi politik dengan pimpinan partai pengusung.
“Besok (hari ini, Red.) saya dapat undangan pukul 02.00 Wita. Saya tidak tahu persis siapa saja yang akan diundang. Katanya akan ada dua orang yang diundang. Tapi itu belum pasti,” tutupnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post