BONTANG – Persiapan menghadapi pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltim terus digenjot oleh masing-masing cabang olahraga (cabor) di Bontang. Salah satunya yang dilakukan oleh tim anggar Kota Taman, mereka memasang target 3 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Bontang Ahmad Kholid mengatakan, target ini meningkat daripada gelaran porprov sebelumnya. Di mana tim Bontang hanya mampu memperoleh 2 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu. “Kami optimistis mampu meningkatkan prestasi anggar di Porprov nanti,” kata Kholid saat dihubungi Bontang Post, Kamis (10/5).
Nantinya tim anggar Bontang akan menurunkan sekitar 20 atlet. Mereka terbagi atas beberapa nomor tanding yang dihelat, antara lain degen, sabel, dan floret.
Pada kelas degen, atlet akan menggunakan pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping ke ujung kecil, serta sedikit kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk. “Nomor ini kami harapkan dapat menyumbang dua medali emas,” tutur Kholid.
Sementara untuk kelas sabel beberapa atlet akan memakai pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing. Berat dari senjata ini mencapai 500 gram.
Sedangkan di kelas floret atlet akan menggunakan pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan. Pada bagian ujung bertekstur datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik atau turun. Berat pedang ini mencapai 500 gram. “Kedua nomor ini saya prediksi akan mengambil medali emas dan perunggu,” ujarnya.
Keduapuluh atlet sebagian ada yang merangkap bermain di kategori perorangan maupun beregu. Demi mewujudkan harapan tersebut, pengurus cabor telah menggelar trainning center (TC) di Samarinda. Pemilihan tempat pemusatan latihan di Kota Tepian dikarenakan keberadaan atlet yang kebanyakan menempuh pendidikan di sana. “Banyak atlet anggar yang sekolah dan kuliah di Samarinda,” paparnya.
Tak hanya itu, tak adanya tempat latihan dan minimnya sarana fasilitas penunjang juga menjadi faktor. Saat ini program TC yang berjalan pun didanai oleh swadaya dari pengurus cabor. “Rencananya TC ini akan kami laksanakan selama 6 bulan,” ucapnya.
Kholid menyebut saingan terberat tim anggar Bontang ialah Kutai Timur, Samarinda, dan Balikpapan. Kutai Timur sebagai tuan rumah tentunya akan melaksanakan persiapan secara matang.
Sementara Samarinda dikatakannya merupakan gudangnya atlet anggar, ditambah tim Samarinda dilatih oleh pelatih dari Korea Selatan. Patut diperhitungkan pula ialah Balikpapan yang akan menurunkan anggota batalyon raider di Porprov nanti. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post