Kelurahan Bakal Bahas Bersama Warga
BONTANG – Banyaknya kendaraan pengangkut material yang melewati jalan tanah di saat hujan membuat dinding parit di Jalan Kamboja RT 24 Satimpo, Bontang Selatan hancur. Bukan hanya itu, semenisasi dinding parit yang dibuat tahun 2015 di belakang Masjid Al-Muktar kini menjadi miring baik di bagian kanan dan kiri jalan.
Dikhawatirkan bila tetap dilewati kendaraan-kendaraan pengangkut material, keseluruhan parit yang membentang sepanjang sekira 20 meter tersebut akan ambrol. Saat ini, sebagian dinding parit di kanan jalan sudah ada yang runtuh dan menutupi lubang parit. Sementara di bagian kiri jalan, ada bagian dindingnya yang benar-benar hancur.
Hariyono, salah seorang warga setempat mengisahkan, dinding parit tersebut dibangun pemborong pada 2015 beserta pengurukan jalan. Lantas di 2016, ada pengurukan jalan baru yang nantinya menghubungkan Jalan Kamboja dengan Jalan Mente. Dalam proses pengurukan jalan penghubung itu, banyak kendaraan pengangkut material yang melintasi jalan yang masih berbentuk tanah.
“Kalau musim kemarau sih tidak masalah bila kendaraan melewati jalan itu. Masalahnya kalau musim hujan, tanahnya kan jadi rapuh. Nah, kemarin itu mungkin karena mau mengebut proses pengerjaan, sehingga walaupun tanahnya basah karena hujan, kendaraan-kendaraan tetap melintasinya untuk menguruk jalan baru yang akan dibuat,” urai Hariyono saat ditemui Bontang Post, Senin (30/1) kemarin.
Diduga karena tidak kuat menaham volume kendaraan yang melewatinya, tanah menjadi bergeser dan membuat dinding parit di sebelah kanan runtuh. Bukan itu saja, sepanjang dinding parit juga miring dan terancam ambrol menutupi parit. Bila tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin dinding parit tersebut ikut runtuh dan merusak struktur jalan. Hal inilah yang dikeluhkan oleh warga di sana.
“Kami sebenarnya senang kalau ada pembangunan di sini sebagai akses warga. Tapi kalau seperti ini kan dana pembangunannya jadi mubazir. Karena belum lama dibangun sudah rusak. Dan untuk memperbaikinya, harus dibongkar lagi dari awal,” tambahnya.
Terpisah, Lurah Satimpo Reni Eka Wahyuni membenarkan adanya dinding parit yang runtuh tersebut. Dia sudah meninjau lokasi dan akan menindaklanjutinya. Namun untuk perbaikannya, kemungkinan belum bisa dilakukan di tahun ini. Hal ini dikarenakan kondisi keuangan Bontang yang masih belum memungkinkan. Sehingga, saat ini pihak kelurahan hanya bisa mengupayakan agar kerusakannya tidak semakin parah.
“Nanti akan kami bahas bersama ketua RT dan warga di sana bagaimana cara pencegahannya. Bentuk antisipasinya bisa dengan larangan kendaraan melewatinya agar tidak semakin parah. Kalau soal perbaikannya mungkin agak sulit di tahun ini. Masih belum dianggarkan di tingkat kelurahan,” ujar Reni.
Meski begitu dia berharap warga mengusulkan perbaikan parit tersebut dalam kegiatan rembuk warga yang akan dilakukan pihak kelurahan. Sehingga, keinginan warga tersebut bisa diakomodir Pemkot Bontang.
“Kerusakan ini karena dasar tanahnya yang tidak bagus. Awalnya kan memang daerah rawa. Kemungkinan proses pengerasannya tanahnya belum sempurna,” jelasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: