BONTANG – Asap kehitaman disusul dengan suara bising pesawat di langit sore kota Bontang, mengagetkan warga yang bermukim di sekitar kawasan Bandara Badak LNG. Disusul gema suara emergency sirene di area Badak LNG. Rupanya, mesin pesawat Pelita Air nomor 2 mengalami kebakaran saat ingin mendarat di Bandara Badak LNG, Jumat (7/12) lalu, sekira pukul 16.10 Wita.
Perkiraan awal penyebab insiden kebakaran ini adalah burung yang menabrak mesin nomor 2 pesawat Pelita Air ATR 42-500 tujuan Bontang ini. Dengan cepat asap masuk ke dalam kabin pesawat berisikan 48 penumpang, 2 pramugari, serta 2 pilot di ruang kendali. Pilot sudah menjalankan prosedur untuk menghentikan nyala api pada mesin nomor 2, tetapi tidak berhasil dan langsung mengontak Menara AFIS Bontang guna emergency landing di Bandara Badak LNG.
Saat pesawat Pelita Air ATR 42-500 melakukan pendaratan darurat, Fire Brigade Badak LNG yang sudah siap di bandara langsung melakukan penanganan api dengan foam seperti permintaan pilot melalui Menara AFIS Bontang. Seluruh korban berhasil dievakuasi oleh Rescue Team Badak LNG dan telah mendapatkan perawatan di RS LNG Badak. Pukul 17.10 Wita situasi dinyatakan aman kembali (all clear).
Akibat insiden ini dilaporkan tidak ada korban meninggal dunia. Saat ini, Badak LNG tengah fokus dalam penanganan korban yang terdiri dari 12 orang mengalami luka ringan dan 7 orang korban mengalami luka serius. Serta 29 korban mengalami trauma pasca kecelakaan di RS LNG Badak.
Bersama ini diinformasikan bahwa insiden ini tidak mengganggu produksi LNG serta tidak berdampak luas pada masyarakat sekitar area Badak LNG. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti semula. Badak LNG akan segera melakukan investigasi internal lebih lanjut secara menyeluruh terhadap root cause insiden tersebut.
Situasi di atas merupakan rangkaian kegiatan simulasi Major Emergency Exercise yang dilaksanakan Badak LNG. Major Emergency Exercise ini melibatkan seluruh Emergency Response Team terkait dengan tujuan menanggulangi kondisi keadaan darurat.
Major Emergency Exercise merupakan agenda rutin perusahaan yang bertujuan menguji kesiapan seluruh personel dalam menghadapi situasi darurat. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat tidak diharapkan, seperti kecelakaan lalu lintas, kondisi darurat di kilang, maupun pendaratan darurat pesawat terbang, dapat ditanggulangi dengan baik, tepat, dan cepat.
Director & COO Badak LNG, Gitut Yuliaskar mengungkapkan tujuan dilakukan kegiatan Major Emergency Exercise ini adalah untuk melatih kesiapan seluruh pekerja, maupun manajemen dalam menghadapi keadaan darurat di area Badak LNG. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat yang tidak diharapkan, dapat ditanggulangi dengan baik, tepat, dan cepat. “Kegiatan ini untuk melatih sejauh mana kesiapan personel kami dalam menghadapi keadaan darurat,” ujarnya.
Ia menilai latihan keadaan darurat atau emergency drill sudah berjalan dengan sangat baik, termasuk waktu penanganan yang dilakukan secara cepat sesuai dengan standar Badak LNG. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post