BONTANG – Mulai 18 hingga 20 Februari, Kota Taman kehadiran para kepala dinas pariwisata dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim. Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Perangkat Daerah Bidang Pariwisata yang digelar Dinas Pariwisata Kaltim. Para peserta rakor pun disambut oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase, anggota DPRD Bontang, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) pada acara opening ceremony and welcome dinner, Senin (18/2) malam di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.
Selain dihadiri para pejabat daerah tingkat kota, hadir Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yang turut membuka acara, serta Asisten Deputi Destinasi Regional 2 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Reza Pahlevi. Acara dimulai dengan malam makan bersama, kemudian disuguhkan tarian selamat datang dan fashion show Batik Beras Basah oleh Duta Wisata Bontang.
Dalam laporannya, Plt Dinas Pariwisata Kaltim Ichwansyah menyebut, rakor ini bertujuan membangun kepariwisataan Kaltim yang berdaya saing. Hal ini sesuai dengan tema rakor kali ini yakni pengelolaan pariwisata yang berdaulat untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.
“Diharapkan dari rakor ini muncul ide, gagasan, maupun solusi untuk pembangunan pariwisata Kaltim yang lebih baik,” kata Ichwansyah yang juga Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Bontang yang telah mengizinkan terselenggaranya rakor di Bontang. “Semoga seluruh agenda yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar, dan lahir rekomendasi yang meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Kaltim demi pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambut kehadiran para peserta rakor di Kota Taman. “Selamat datang di Kota Bontang, kita berkumpul untuk memikirkan pariwisata di Bumi Etam,” katanya.
Kata Neni, Bontang adalah salah satu daerah yang sangat memerhatikan potensi pariwisatanya di tengah status sebagai kota gas dan konsensat. Ia menyebut, meski sebagai kota industri, tapi harus memikirkan era pascamigas. Salah satu yang berpotensi adalah pariwisata.
“Bontang punya Pulau Beras Basah, tiga tempat wisata mangrove, dan destinasi wisata lainnya yang potensial. Ini yang saat ini kami perhatikan dan tingkatkan, agar turut meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya,” ujar Neni.
Sementara Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat membuka kegiatan mengatakan, hidupnya pariwisata berpotensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sekitarnya. Oleh sebab itu, Hadi mendorong agar pariwisata di Kaltim terus berbenah, agar angka wisatawan baik dalam dan luar negeri terus meningkat.
“Pariwisata itu juga selalu berada di posisi kedua penyumbang dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), nomor satu selalu bergantian migas dan batu bara. Dari target 17 juta wisatawan, yang datang sekitar 16 koma sekian (juta). Tahun 2019 target 20 juta wisatawan, insyaallah Kaltim akan ikut sumbang setengahnya,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Hadi pun mengucapkan selamat atas terlaksananya rakor ini. Ia juga optimistis tahun ini merupakan tahun yang baik bagi Kaltim, termasuk di bidang pariwisata. “Saya percaya yang hadir di tempat ini akan membangun pariwisata di Kaltim dengan lebih baik. Jangan pernah lelah untuk membangun demi kesejahteraan masyarakat, salah satu caranya dengan menghidupkan pariwisata,” pungkasnya.
Acara kemudian dibuka secara simbolis oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, serta Asisten Deputi Destinasi Regional 2 Kemenpar RI, Reza Pahlevi dengan menabuh bedug, dilanjutkan dengan pemberian cendera mata kepada tamu undangan serta para kepala dinas pariwisata se-Kaltim yang hadir. (zul/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post