BANDARA Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda akhirnya ditutup selama 20 hari. Dimulai 20 November hingga 15 Desember 2019. Delapan maskapai akan mengalihkan penerbangannya via Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan.
Pengalihan sementara itu turut berdampak pada “migrasi” sekira 90 ribu pelanggan Bandara APT Pranoto ke Balikpapan. Untuk diketahui, sejak diresmikan tahun lalu, penerbangan reguler di Bandara APT Pranoto mencapai 46 kali per hari. Sementara itu, pergerakan penumpang rata-rata 4.500 penumpang tiap harinya.
Penutupan bandara disebabkan adanya dua perbaikan sisi udara yang dikerjakan sekaligus. Pekerjaan pertama adalah pemasangan air field lighting (AFL) atau lampu landasan pacu (runway). Termasuk lampu-lampu di sekitar exit way, apron, dan taxiway. Pekerjaan senilai Rp 12 miliar ini didanai APBN.
Dengan dipasangnya alat navigasi ini, Bandara APT Pranoto selangkah lagi melayani penerbangan hingga malam hari. Sebelumnya, hanya beroperasi hingga pukul 17.00 Wita. Alat tersebut juga berfungsi memandu pilot yang akan lepas landas maupun mendarat di Bandara APT Pranoto ketika cuaca berkabut.
Diharapkan permasalahan pengalihan pendaratan ke Bandara SAMS Sepinggan akibat kabut tidak akan terjadi lagi. Sementara pekerjaan kedua, peningkatan struktur exit way sepanjang 100 meter oleh Dinas Perhubungan Kaltim dengan pendanaan APBD sebesar Rp 3 miliar. Pekerjaan kedua ini merupakan rekomendasi teknis dari Direktorat Bandar Udara dan tim ahli Bandara Kemenhub RI.
“Kami sudah mengeluarkan notice to airmen (Notam) penutupan Bandara APT Pranoto Samarinda ke pihak maskapai agar tidak melakukan penjualan tiket terlebih dahulu. Kami juga sudah melakukan rapat sebelumnya yang hasilnya penerbangan akan dialihkan sementara,” terang Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi kepada Kaltim Post (induk Bontangpost.id), Jumat (8/11/2019).
Lanjut dia, dari 25 hari pengerjaan, waktu 20 hari merupakan upaya perbaikan taxiway yang dilakukan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim. Ditambah lima hari verifikasi yang dilakukan Direktorat Bandar Udara Kemenhub.
“Jadi ini merupakan dana optimalisasi, di mana anggaran tersebut merupakan dana sisa yang terpakai. Makanya perbaikannya terjadi di akhir tahun,” jelasnya. Dodi membeberkan, perbaikan taxiway akan dilakukan sepanjang 100 meter dari total panjang 160 meter. Taxiway juga akan dilakukan penebalan aspal setinggi 6 sentimeter.
Dalam penghentian sementara operasional bandara itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan delapan maskapai di Bandara APT Pranoto.Notam atau pemberitahuan yang dikeluarkan kepada maskapai termasuk agar tak melakukan penjualan tiket sementara. Sedangkan para pelanggan maskapai yang telah melakukan pemesanan dapat melakukan pengajuan pengalihan penerbangan.
Ditemui terpisah, Station Manager Lion Air Group Bandara APT Pranoto Samarinda, Nasrul menjelaskan, pihaknya akan melakukan broadcast kepada para pelanggannya agar melakukan pemindahan rute. Staf maskapai juga akan disiagakan untuk memberitahukan pelanggan yang tidak mendapatkan pesan tersebut.
“Kalau dampaknya ya pasti ada, terutama dalam profit. Karena ini termasuk dalam upaya peningkatan keselamatan kami mendukung sepenuhnya,” tuturnya. Astrid Siska Pratiwi selaku Distrik Manajer Susi Air juga sependapat. Meski mengganggu, pihaknya, mendukung penutupan sementara demi keamanan dan peningkatan kualitas layanan Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Pastinya ada kerugian, tapi ya alasan ke aman kami dukung. Untuk Susi Air masih dikoordinasikan untuk pemindahan ke Bandara Sepinggan atau pengurangan penerbangan,” katanya. Diungkapkan, setiap harinya, Susi Air melayani enam kali penerbangan di Bandara APT Pranoto.
JAJAKI SEJUMLAH KERJA SAMA
Kembali ke Dodi. Dia menegaskan, perbaikan taxiway dan pemasangan lampu navigasi landasan pacu hingga ke apron (AFL) untuk meningkatkan rute penerbangan. Termasuk meningkatkan jumlah maskapai yang bergabung di Bandara APT Pranoto Samarinda.
“Air Asia juga sudah ada mendekat ke kami,” ucapnya. Sementara pada 18 November ini, pihaknya akan membahas nota kesepahaman (MoU/memorandum of understanding) dengan PT Total yang akan berinvestasi sebesar Rp 20 miliar. Dana itu akan untuk pembangunan solar cell.
“Nantinya dipasang di atas terminal. Nanti saya minta izin juga ke pak gubernur (Gubernur Kaltim Isran Noor) agar dapat bergabung secara langsung,” tutupnya. Selanjutnya, UPBU Bandara APT Pranoto Samarinda juga menjalin kerja sama dengan pemerintah Australia terkait program air minum bersih. Diharapkan, fasilitas air bersih di bandara yang terletak di Samarinda Utara itu bisa langsung diminum. (*/dad/riz/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post