Suara merdu dan syahdu lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar dari lapangan sepak bola HOP I Jalan Imam Bonjol Kelurahan Satimpo. Sesekali nadanya terdengar tinggi dan sesekali rendah, begitu berirama. Suara indah seorang perempuan yang berada dalam sebuah kotak di panggung megah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kota Bontang 2019, membuat semua orang pengunjung pun terpaku dan mengabadikannya di ponsel.
Bukan hanya penonton yang terpukau. Berkat suara merdu Armawati, juri mengganjar dengan nilai tertinggi, 107 dan 313,5. Hasil itu membuat putri dari pasangan Madein dan Apriati menjadi juara 1 Tilawah Qira’at Al-Qur’an Mujawwad golongan dewasa MTQ tingkat Kota Bontang 2019. Dengan begitu, ia pun mendapatkan piala dan uang pembinaan yang diberikan langsung oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
“Enggak berani perkirakan berapa sudah piala yang didapat tambah ini,” ungkapnya sambil tersipu malu saat ditemui Bontangpost.id.
Armawati menceritakan, awal mula terjun dalam kegiatan MTQ tidak diduga-duga. Ketika itu dia masih duduk di kelas 4 SD atau berumur sekira 9 tahun, didaftarkan oleh guru ngaji tanpa sepengetahuannya untuk mengikuti MTQ tingkat Kelurahan Tanjung Laut Indah.
“Saya baru tahu satu malam sebelum MTQ, jadi malam itu saya nginap di rumah guru ngaji untuk belajar,” kenangnya.
Walaupun hanya belajar dalam semalam, dalam kejuaraan yang pertama kali diikuti, saudara kandung dari Arnati dan M Ikbal ini keluar sebagai juara 3. Bakat membaca Al-Qur’an yang merdu itu nampak tercium salah satu juri yang merupakan mantan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bontang, Aidil Adha. Ia pun menawarkan Armawati untuk belajar tilawah.
“Jadi Pak Aidil datang dari rumahnya untuk mengajar di rumah saya,” katanya.
Untuk memiliki suara yang indah ini seperti saat ini, kata perempuan lulusan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar ini, banyak yang perlu dia pelajari. Dalam seni membaca Al-Qur’an saja ada tujuh jenis lagu yang harus dikuasai. Yakni bayyati, soba, hijas, nahawan, rows, ziharkha, dan zika.
Tajwid serta mengatur nafas juga dipelajari. Karena dalam membaca Al-Qur’an ada kaidah yang harus diikuti sehingga tidak dapat berhenti begitu saja. Butuh waktu satu tahun dia menguasai itu semua. Kurun waktu itu, dia mengakui sempat mengalami titik jenuh. Hal itu karena dia tidak dapat menikmati minuman dingin yang dapat mengganggu suaranya.
Namun semua dapat dilewati. Berkat kerja kerasnya dalam memupuk bakatnya, Armawati pun menuai hasi., Ia meraih juara dalam setiap kejuaraan yang berlangsung, baik itu di bidang tilawah, syarhil, dan qiraat sab’ah tingkat kota maupun tingkat provinsi.
“Kesulitan memang ada di nada-nada, harus menguasai tujuh lagu dan bagaimana cara perpindahan dari satu lagu ke lagu lain, jadi tipsnya harus sabar dan rajin,” akunya.
Keahlianya dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an membuat dia selalu didapuk sebagai tilawah setiap kali ada kegiatan sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Ia pun kini menjadi pelatih bagi kontingen Kelurahan Tanjung Laut Indah.
“Saya juga pernah mewakili Kaltim untuk FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) di Jakarta,” ucapnya.
Tidak hanya di bidang MTQ saja Armawati memiliki performa yang baik. Di bidang akademik pun dia juga tercatat sebagai siswi berprestasi. Dari SD hingga SMA, perempuan bergelar sarjana bidang ilmu pengetahuan ini tidak luput dari peringkat 10 besar.
“Masuk di kelas Olimpiade Kimia,” kata perempuan yang bercita-cita sebagai dokter ini.
Keinginan yang dicapai Armawati ke depan yakni dapat mengharumkan nama Bontang di kancah nasional. Sebab itu dia ingin meraih juara satu MTQ tingkat provinsi, sehingga dapat mewakili Kaltim ke tingkat nasional. (Zaenul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post