Proyek klinik rawat jalan RSUD Taman Husada belum rampung. Kontrak telah diadendum dengan memberikan tambahan waktu kepada kontraktor. Kini progres baru mencapai 90 persen.
BONTANG – Kabag Tata Usaha RSUD Taman Husada Eko Mashudi mengatakan, kontraktor telah diberi penambahan waktu maksimal 50 hari. “Sesuai kontrak memang habis pada 23 Desember tahun lalu. Namun, sudah diberikan perpanjangan,” kata Eko.
Kini progres pembangunan telah mencapai 90 persen. Sementara dari durasi kontrak berakhir tambahan waktu telah dijalani selama 20 hari. Artinya waktu yang tersisa yakni 30 hari. Manajemen RSUD Taman Husada optimistis kontraktor dapat merampungkan sebelum waktu penambahan habis.
“Kami meminta dilaksanakan sesuai aturan. Tepat kualitas dan tepat waktu sesuai pemberian kesempatan 50 hari,” ucapnya.
Menurut dia, molornya pengerjaan disebabkan tersendatnya pengiriman material. Mengingat material untuk rumah sakit sifatnya spesifik, sehingga perlu didatangkan dari Jakarta dan Surabaya. Namun, Eko belum dapat memastikan jenis material yang didatangkan dari luar Kalimantan itu.
“Diprediksi material itu akan tiba dalam 10 hari ini,” tutur dia.
Diketahui, total pembiayaan pembangunan klinik rawat jalan RSUD Taman Husada ini mencapai Rp 54 miliar. Dua tahun lalu telah dikucurkan APBD Bontang sejumlah Rp 12 miliar. Nominal sama juga diberikan pada 2019. Tahun ini kembali dianggarkan Rp 15 miliar. Kemungkinan bangunan ini rampung pada 2021. Dengan sisa kebutuhan anggaran Rp 15 miliar.
Saat ini instalasi rawat jalan berada di bangunan lama rumah sakit. Diberitakan sebelumnya, bangunan baru nantinya terdiri atas lima lantai. Lantai satu dan dua bakal dijadikan tempat parkir kendaraan. Sementara lantai tiga dan empat ditempati ruang poli.
Plt Dirut RSUD Taman Husada dr I Gusti Made Suhardika mengatakan, poli dengan jumlah pasien banyak bakal menempati lantai tiga. Meliputi poli jantung, bedah, dan saraf. Sisanya berada di lantai empat. Adapun lantai lima digunakan sebagai ruang manajemen RSUD.
“Bangunan klinik rawat jalan ini diprediksi mampu menampung seribu pasien. Sebab, di bangunan lama itu terlalu sumpek, jadi adanya bangunan baru nantinya dapat memberikan kenyamanan pasien,” ujarnya.
Bangunan baru pun dilengkapi sarana penunjang berupa lift. Totalnya lima unit. Perinciannya, tiga lift untuk akses penumpang dan dua digunakan pengangkutan barang. Pemenang lelang pada tahun ini jatuh pada PT Gemilang Utama Alen. Perusahaan ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. (*/ak/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post