bontangpost.id – Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan telah rampung sejak 17 Desember lalu. Namun, Pemkot Bontang belum menentukan waktu relokasi pedagang. Dari lokasi pasar lama ke bangunan baru. Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati mengatakan memang terdapat keinginan untuk segera meresmikan bangunan.
“Nanti dilihat sampai sejauh mana sarana penunjang yang belum ada seperti pagar keliling bisa menjamin aspek keamanannya. Ketika pedagang sudah direlokasi ke bangunan baru,” kata pejabat yang akrab disapa Iin ini.
Mengingat terdapat aset milik pedagang maupun Pemkot Bontang yang harus dijaga. Jika relokasi dilakukan dalam waktu dekat. Ia pun bakal berkomunikasi dengan kepala daerah sehubungan ini.
“Kondisinya sudah bagus dan layak pakai secara fisik,” ucapnya.
Di sisi lain, peresmian dianggap mendesak untuk menghindari kerusakan infrastruktur. Sebab potensi itu bisa terjadi ketika bangunan tidak dalam pemakaian.
“Ini yang perlu diantisipasi juga hal-hal seperti itu,” tutur dia.
Disinggung apakah pendataan dapat dilakukan sembari menunggu keputusan, ia pun tidak bisa menjawab. Dibutuhkan koordinasi dengan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) maupun UPT Pasar. Menyangkut data jumlah pedagang yang terdaftar sejauh ini.
“Perlu rapat kalau seperti itu. Supaya jangan salah melangkah. Terkait jumlah dan skema pendataan,” terangnya.
Sesungguhnya pembangunan dapat terselesaikan pada 2020. Akan tetapi penganggaran terkena refocusing. Imbas Pandemi Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, PT Faza Jaya Pratama telah menyelesaikan progres infrastruktur bangunan dan pengadaan kelengkapan sarana penunjang.
Mulai dari bak sampak, IPAL, pemasangan sambungan listrik, pembuangan air, hingga tendon air. Anggaran yang dikucurkan di 2020 untuk pembangunan ini mencapai Rp 9 miliar.
Sisa pengerjaan yang belum tercover yakni pagar keliling, gapura, hingga genset. Rencananya itu akan dianggarkan di APBD 2021. Nilainya sekira Rp 3 miliar. Diketahui, di bangunan pasar yang baru terdapat dua bangunan. Terdiri dari 556 lapak. Bangunan pertama bersumber dari dana APBN senilai Rp 5,2 miliar.
Nantinya bangunan ini diisi oleh sebagian besar pedagang basah. Mulai dari ikan, ayam, dan daging. Adapun bangunan kedua bersumber dari APBD Bontang dengan nilai Rp 24,6 miliar. Bangunan kedua ini seluas 24×76 meter dan diproyeksikan mampu ditempati sebanyak 286 kios, dan 35 lapak. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post