bontangpost.id – Ini hari ketiga alat terapi oksigen nasal kanul membantu pernapasan Rino (bukan nama sebenarnya). Bayi yang baru saja menginjak usia 3 bulan pada 18 Agustus lalu harus berjuang melawan virus Covid-19.
Rabu malam (18/8/2021) bayi yang tinggal di jalan poros Bontang-Sangatta itu dibawa ke RSUD oleh ibunya. Kala itu, kondisinya lemas karena diare. Bayi kelahiran Mei 2021 ini juga mengalami demam tinggi, dan dehidrasi berat. Saturasi oksigen Roni di bawah normal, hanya 93 persen. CT Value juga berada di angka 17.
Malam itu di ruang UGD, dokter akhirnya melakukan skrining Covid-19 terhadap bayi laki-laki tersebut. Hasilnya, swab antigen Roni reaktif.
“Setelah itu langsung PCR, besoknya keluar hasilnya positif Covid-19,” ungkap Dokter Spesialis Anak RSUD Taman Husada dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari kepada bontangpost.id.
Kamis (19/8/2021) — (sebelumnya ditulis Jumat, 20 Agustus) Roni kemudian dipindahkan ke ruang isolasi, tepatnya di Ruang Cempaka RSUD. Roni tak sendiri. Dia ditemani sang ibu, yang juga terpapar Covid-19. Hasil swab antigennya ikut positif.
Tiga hari di ruang isolasi, perlahan kondisinya mulai stabil. Demam menurun, sesak napas berkurang, namun masih harus tetap menggunakan nasal kanul. “Sudah tidak terlalu dehidrasi juga, perlahan membaik,” kata dr Putri.
Diketahui, Roni memiliki riwayat pneumonia. Yang juga memprihatinkan berat badannya jauh di bawah normal. Dari hasil pemeriksaan petugas gizi, Roni bisa dikatakan kekurangan gizi atau malnutrisi.
“Kita lihat dari berat badan saat lahir, dari data yang kami miliki, seharusnya di usia 3 bulan beratnya 5 kg, tapi ini jauh sekali, hanya 3,4 kg,” jelasnya.
Kasus bayi terinfeksi virus korona, bukan pertama kalinya di Kota Taman. Dipaparkan dr Putri, selama Agustus 2021 ini sudah tiga bayi yang ditangani, termasuk Roni.
Tepatnya pada 6 Agustus 2021, bayi berusia 1 bulan datang ke RSUD Taman Husada Bontang dengan gejala batuk, flu, dan demam. Berat badan juga menurun. Setelah diskrining, bayi tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua hari berselang, bayi berusia 7 hari juga masuk ruang isolasi. Kondisinya kuning, dan mengalami pendarahan pada tali pusar. “Alhamdulillah dua-duanya sudah keluar, sudah sehat, setelah dirawat seminggu lebih,” tutupnya.
Penanganan khusus terhadap bayi yang terpapar dilakukan sesuai petunjuk tata laksana klinis bayi dan anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post