bontangpost.id – Selama 13 hari proses evakuasi dan pencarian korban terdampak erupsi Gunung Semeru pertama pada Sabtu (2/12), total terdapat 57 korban meninggal dunia. Kamis (16/12) hari terakhir proses operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dari proses operasi yang meliputi proses evakuasi dan pencarian itu, terdapat 82 orang yang mengalami luka ringan dan 18 orang mengalami luka berat.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menjelaskan, sebanyak 57 korban meninggal dunia. Terdiri atas 48 orang meninggal di lokasi erupsi dan 9 orang lainnya meninggal di rumah sakit.
”Kami menemukan body part (bagian tubuh) sebanyak 5 paket. Korban yang tidak ditemukan ada 36 orang,” terang Hari Adi Purnomo.
Sesuai SOP, Adi menyebut, operasi SAR yang standarnya berlangsung selama 7 hari. Pencarian korban erupsi Ginung Semeru telah diperpanjang 2 kali 3 hari. Total, operasi SAR erupsi Gunung Semeru telah berlangsung selama 13 hari.
”Berdasarkan catatan hari ini (17/12), tim SAR berhasil menemukan 2 human body remains, masing-masing pada pukul 08.15 dan 08.30 WIB di sektor pencarian Dusun Curah Kobokan. Kedua bagian tubuh manusia tersebut telah dievakuasi ke RSUD Haryoto untuk keperluan identifikasi,” papar Hari Adi Purnomo.
Dia menambahkan, operasi SAR sempat dihentikan Kamis (16/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebab, terjadi erupsi yang membahayakan tim SAR gabungan dari 126 potensi SAR dengan jumlah kurang lebih 350 personel.
”Aspek efektivitas juga menjadi pertimbangan kami, karena kemungkinan korban hidup dalam kondisi seperti itu sangat kecil kemungkinannya. Meski begitu, kami akan membuka operasi SAR lagi jika ada informasi valid ada korban atau tanda-tanda ditemukan korban. Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa, operasi otomatis kami gelar lagi,” papar Hari Adi Purnomo. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post