BEIJING – Luo bisa dibilang sebagai perampok anti-mainstream. Jika biasanya perampok beraksi diam-diam agar tak ketahuan, Luo malah menggunakan alat berat untuk membobol bank. Pemuda 29 tahun tersebut berusaha merampok China Construction Bank di kota Meizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok, dengan menggunakan ekskavator pada Minggu (25/12).
Gara-gara aksinya itu, Luo langsung ditangkap polisi. Padahal, dia belum sempat mengambil uang sepeser pun meski empat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) rusak karena aksi tak lazimnya itu. ’’Polisi kini menyelidiki apakah Luo mengalami gangguan jiwa,’’ tulis Beijing Times.
Berdasar hasil penyelidikan, diketahui bahwa Luo berangkat dari rumahnya sebelum subuh. Dia mengendarai ekskavator miliknya. Luo sampai di China Construction Bank sekitar pukul 05.30. Tidak disebutkan dengan jelas di mana alamat Luo.
Begitu sampai di depan bank, dia langsung menggerakkan alat berat miliknya tersebut. Dalam hitungan menit, sebuah lubang besar menganga di dekat pintu masuk bank itu.
Beberapa penduduk yang tinggal di dekat bank tersebut langsung melapor kepada polisi. Bukan karena mereka tahu bahwa Luo merampok bank. Namun karena suara berisik yang ditimbulkan mesin ekskavator milik Luo. Mereka pikir ada pengerjaan konstruksi yang dilakukan pagi-pagi sehingga merasa terganggu.
Setelah menerima laporan itu, polisi pun akhirnya datang ke lokasi. Begitu sampai, mereka mendapati Luo yang menancapkan ekskavatornya ke dinding bank. Meski tahu ada polisi yang datang, dia tidak berhenti. Dia tetap mengeruk tembok bank tersebut. Bongkahan bata dan besi-besi yang penyok bertebaran di lokasi. Dia akhirnya diminta untuk turun dan diamankan.
Kepada polisi, Luo mengaku memang berniat mengambil uang dari mesin-mesin ATM di bank itu. Ekskavator yang dia gunakan adalah miliknya sendiri yang biasa digunakan untuk bekerja di bagian konstruksi. (South China Morning Post/sha/c22/any)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post