TANJUNG SELOR – Sejumlah aksi penjambretan yang kian marak terjadi belakangan ini di Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengakibatkan keresahan di masyarakat.
Betapa tidak, pelaku penjambretan akhir-akhir ini dalam melakukan aksi sudah tidak sendiri-sendiri lagi. Seperti yang terjadi baru-bari ini, di Jalan Agatis pelaku beraksi secara keroyokan bahkan tak segan-segan menyakiti korban dengan menggunakan balok.
Berdasarkan data dari Polres Bulungan. Untuk aksi penjambretan di awal tahun 2017 ini sudah terjadi dua kasus. Bahkan kedua kasus itu masih dalam penanganan pihak kepolisian. Mengingat para pelaku belum satupun yang tertangkap.
Viya (22) salah seorang warga mengungkapkan, maraknya aksi penjambretan saat ini sehingga membuatnya takut untuk bepergian khususnya pada malam hari. Apalagi pada kondisi jalan yang masih minim penerangan.
“Tapi mudahanlah dengan kejadian yang sudah ada pihak kepolisian setempat dapat meningkatkan patroli. Kan memang itu menjadi tugas kepolisian untuk menciptakan suasana aman dan nyaman,’’ ungkapnya saat ditemui Radar Kaltara (Radar Tarakan Group), kemarin (30/1).
Dikatakan juga, untuk mencegah aksi jambret tidak terulang lagi, maka aparat kepolisian sebagai petugas ketertiban dan keamanan masyarakat (Kambtibmas) diminta untuk meningkatkan patroli.
“Apalagi saya sebagai seorang wanita, pastinya itu biasa menjadi sasaran. Tapi, mudahanlah hal itu tak sampai terjadi kepada saya,’’ harapnya.
Hal senada juga dikatakan, Eny (30) yang mengaku jika aksi penjabretan saat ini menjadi teror yang meresahkan warga di ibu kota. Untuk itu, perlunya pengawasan yang ketat dari aparat penegak hokum. Sehingga, sekalipun dalam melakukan aksinya belum sampai menyebabkan korban jiwa. Namun dirinya berharap para pelaku bisa segera ditindak.
“Jangan sampai masalah ini dibiarkan begitu saja. Tindak tegas pelaku penjambretan agar mereka jera,’’ pintanya.
“Kami sebagai warga hanya ingin melihat bagaimana kemajuan di ibu kota ini bisa seiring dengan keamanan. Bukan justru sebaliknya,’’ sambungnya.
Warga lainnya, Didik (28) menambahkan, aksi penjambretan tentunya menjadi permasalahan serius yang musti disikapi. Apalagi korbannya tak hanya wanita saja. Seperti beberapa waktu lalu korbannya seorang pria karyawan telkomsel.
“Pelaku penjambretan ini tak mengenal dia seorang wanita atau pria. Menurutnya, siapa yang bisa menjadi sasaran itu yang akan dijadikan korban,’’ ujarnya.
Dengan kejadian yang ada, sehingga dirinya berharap agar dapat menjadi pembelajaran kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Khususnya di daerah yang sepi dan gelap. Sebab para pelaku penjambret kerap memanfaatkan tempat yang gelap untuk beraksi.
“Namun kepada pihak kepolisian juga harapan saya dapat meningkatkan patroli. Kami ingin aksi itu tak sampai terulang lagi,’’ cetusnya.
Menyikapi persoalan yang kian meresahkan warga, Kapolres Bulungan AKBP Ahmad Sulaiman melalui Ps Kasubbag Humas Aiptu Tutut Murdayanto mengatakan, aksi penjambretan memang menjadi pekerjaan rumah aparat penegak hukum.
Bahkan sejauh ini, pihaknya sudah berupaya untuk terus mencari oknum pelaku yang meresahkan warga di ibu kota saat ini. Iapun berharap masyarakat turut serta mencegah dengan cara, pada saat malam hari sekiranya tidak melintasi di daerah yang minim penerangan.
“Apabila membawa barang berharga tidak boleh terlihat mecolok karena itu bisa memicu aksi penjambretan,’’ pesan Tutut.
Mengenai permintaan masyarakat ahar ditingkatkan patrol, Tutut mengaku sejatinya pihaknya saat ini sudah memaksimalkan upaya tersebut. Bahkan aparat kepolisian mengerahkan kendaraan patroli pada malam hari. Mulai dari roda empat, roda dua dan sepeda.
“Namun, bila bicara kriminal memang sejauh ini menjadi tugas kami. Akan tetapi, mengenai penerangan yang minim setidaknya pemerintah daerah dapat memikirkannya. Sehingga itu bisa menjadi bentuk pecegahan aksi penjambretan,’’ harapnya.
Sementara, menaggapi minimnya lampu penerangan, Bupati Bulungan H. Sudjati mengatakan bahwa kedepannya pihaknya akan berupaya memasang lampu penerangan. Ia berjanji akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada instansi terkait.
“Kita lihat nanti. Bilamana ada anggaran yang tersedia, maka untuk lampu penerangan segera akan dipasang,’’ janjinya.
“Tapi, saya berharap dengan kerja keras pihak kepolisian warga di ibu kota khususnya tidak takut teror lagi soal jambret,’’ pungkasnya. (don/keg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: