bontangpost.id – Tingkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir yang bersih, PT Kaltim Parna Industri (KPI) bersama Bank Sampah Pesisir mengadakan gerakan pungut sampah di Kelurahan Tanjung Laut Indah.
Titik aksi World Cleanup Day (WCD) yang difokuskan di Pelabuhan Tanjung Laut Indah itu melibatkan perwakilan warga RT 07, 08, 09, 10, dan RT 31 yang tergabung dalam program kampung minim sampah (Kamis).
Ketua Bank Sampah Pesisir Muhammad Saipul menerangkan kegiatan pungut sampah di wilayah Tanjung Laut Indah sudah sering dilakukan. Harapannya, program ini berkelanjutan hingga menjadi program kampung iklim (Proklim). Dan warga tetap rutin memungut sampah minimal di bawah kolong rumahnya sendiri.
“Saya berharap, tidak hanya pada momen tertentu saja untuk memungut sampah tetapi kapan pun kita harus membersihkan, minimal di bawah rumah kita sendiri,” harap Saipul pada Ahad (29/10/2023).
Ia terus mengimbau warga yang rumahnya di wilayah pesisir, untuk tidak membuang sampah ke laut atau bawah kolong rumahnya. Demikian juga saat melihat sampah kiriman agar dapat dibersihkan.
“Jangan pernah lelah untuk membersihkan sampah karena nanti akan menjadi kebiasaan kita. Saya berharap partisipasi bapak dan ibu di 5 RT bisa lebih maksimal lagi,” tambahnya.
Sementara itu, GM Produksi PT KPI Pradikha Rama Ulianto menuturkan, kepedulian PT KPI terhadap lingkungan dan berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Serta sangat antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan WCD.
PT KPI mengapresiasi semua peserta yang hadir pada acara ini, terutama warga di 5 rukun tetangga yang tergabung dalam program Kamis. “Kami percaya kerja sama dan kolaborasi adalah kunci untuk mencapai perubahan positif dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tutur dia.
Pradikha berharap, aksi ini dapat memberikan contoh yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan kepada masyarakat dan perusahaan lainnya. “Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk terus berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan setiap hari, bukan hanya pada hari khusus seperti WCD saja,” ajaknya.
Di tempat sama, Wali Kota Bontang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Syakhruddin menyampaikan bahwa Kota Taman terus berbenah. Meski telah memperoleh Adipura Kencana, namum masih banyak kekurangan.
“Dapat Adipura Kencana bukan berarti semuanya bersih total, terutama di wilayah Tanjung Laut Indah. Masih banyak kekurangan yang perlu kita benahi,” papar Sahar sapaan akrabnya.
Sesuai mandat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), 2030 mendatang tidak ada lagi pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) baru. Artinya, tidak ada lagi sampah dibuang ke TPA.
“Suka tidak suka, kita berupaya menghabiskan sampah di lingkungan RT dan kelurahan. Kami sedang mempersiapkan tempat pembuangan sampah terpadu reduce, reuse, recycle (TPS 3R) wajib di tiap kelurahan,” paparnya.
Harapannya keberadaan TPS 3R bisa menambah kesejahteraan masyarakat setempat. Sampah bisa bernilai uang. Sehingga ke depannya sampah organik di Kota Bontang tidak lagi di buang ke TPA.
“Kita berharap, TPA tutup, sampah tidak lagi terbuang sembarangan. Sampah terkelola dengan sangat maksimal, masyarakat memilah sesuai dengan jenisnya,” harap Sahar.
Aksi pungut sampah juga diikuti perwakilan Kecamatan Bontang Selatan, Lurah Tanjung Laut Indah Ruri Widyastiwi, Forum Osis (Fosbon) Bontang, perwakilan SMAN 1 dan SMAN 2, I Care Bontang hingga komunitas pecinta lingkungan lainnya.
Adapun total sampah yang berhasil terkumpul di sekitar pesisir pelabuhan Tanjung Laut Indah seberat 524,9 kilogram. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: