BONTANGPOST.ID, Bontang – Gabungan Istri Karyawan dan Karyawati (GISKA) PT Kaltim Parna Industri (KPI), bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, menggelar seminar dan workshop mengenai tumbuh kembang anak usia dini. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (20/10/2024) di Hotel Equator, Bontang, sebagai bagian dari program CSR PT KPI.
Acara ini menghadirkan dr Tri Gunadi, seorang Konsultan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yang membawakan materi tentang mengenali dan menangani masalah perkembangan serta gangguan belajar anak. Selain itu, peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang cara melakukan penilaian perkembangan anak usia dini.
Peserta yang hadir antara lain para pembina dan pengurus harian GISKA KPI, perwakilan organisasi wanita, serta guru-guru PAUD dan TK se-kota Bontang.
Ketua Umum GISKA KPI Dwi Retno, dalam sambutannya menyatakan pentingnya perhatian terhadap gangguan perkembangan anak. Banyak orangtua sering kali menganggap keterlambatan bicara atau gangguan fokus sebagai hal wajar, padahal masalah ini bisa berdampak pada masa depan anak.
“Kami sering menemui anak usia dua tahun yang belum bisa berbicara dengan lancar, atau anak yang sulit berkonsentrasi dan mudah tantrum. Orangtua biasanya berpikir ini normal, padahal hal ini perlu ditangani lebih serius,” jelasnya.
Dwi Retno berharap melalui seminar ini, para peserta dapat menjadi penolong bagi keluarga yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Ia juga berterima kasih kepada PT KPI yang terus mendukung kegiatan GISKA KPI.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Produksi PT KPI Pradhika Rama Ulianto, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, tumbuh kembang anak adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan.
“Ketika salah dalam mengasuh, perkembangan anak bisa terganggu. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Bontang,” ungkap Pradhika.
Seminar ini diadakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memahami perkembangan anak sejak usia dini. Pada sesi workshop, para peserta, terutama guru PAUD dan TK, diajak untuk mempelajari penilaian perkembangan anak dan cara mengatasi gangguan belajar.
Sementara Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono, menambahkan bahwa seminar ini juga mendukung terwujudnya sekolah inklusi di Bontang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ABK, para guru diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih inklusif.
“Kami berharap kerja sama dengan PT KPI ini terus berlanjut, terutama dalam peningkatan kompetensi guru terkait tumbuh kembang anak,” tutup Bambang.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post