BONTANG – Perjalanan PS PU di Liga 3 2018 terhenti, setelah pada leg kedua tim ini kalah 1-3 dari Bontang City FC di Stadion Palaran Samarinda, Rabu (10/10). Menurut Bagus Prabowo selaku pelatih PS PU, anak didiknya bermain anti klimaks. Setelah menang tipis 1-0 di leg pertama, pada perjumpaan kedua justru dipaksa menyerah 1-3. Dikatakannya, pada babak pertama leg kedua The Buldozzer (julukan PS PU, Red.) bermain tidak berpola.
“Formasi yang selama ini saya berikan kepada pemain yakni 4-3-3 tidak berjalan mulus, bahkan amburadul,” kata Bagus.
Situasi ini pun dimanfaatkan oleh tim lawan untuk membombardir serangan. Alhasil dua gol pun tercipta di 45 menit pertama. Pertama, melalui Eka yang berhasil melakukan sundulan menuju sisi pojok kanan gawang PS PU yang dikawal Arifin. Selanjutnya jelang turun minum, giliran penyerang Bontang City FC Reinaldi sukses mengelabuhi dua pemain bertahan lawan. Tendangan mendatarnya di sudut kanan gawang lawan pun mengoyak jaring gawang PS PU.
Sesudah jeda pertandingan, Bagus melakukan perombakan pemain. Kondisi ini membuat PS PU gencar melakukan serangan. Namun keasyikan menyerang, menit 59 kembali Bontang City memperlebar keunggulan setelah sepakan bek kanan Wahyu meluncur deras menuju gawang. Tangkapan dari Arifin kiper PS PU yang berpostur kecil pun tidak sempurna, sehingga bola menyentuh garis gawang dan wasit mengesahkan menjadi gol.
Akhirnya, PS PU pun bisa memperkecil kedudukan sepuluh menit kemudian. Berawal dari kemelut di depan gawang Bontang City FC. Pencipta gol ketiga lawan justru salah mengantisipasi bola. Sapuannya justriu membuat bola memutar dan menuju gawang sendiri.
Dengan hasil ini, Bagus mengaku puas dengan catatan sejarah PS PU meski timnya dipastikan tidak lolos ke fase selanjutnya. Ia berharap musim depan, mendapat dukungan finansial lebih besar lagi, jika masih ingin bermain di kompetisi sepak bola tanah air.
“Saya sudah memiliki gambaran untuk ke depan, jadi jika tidak ada anggaran lebih baik tidak usah ikut liga,” ucapnya.
Berbeda, Pelatih Bontang City FC, Danang bersyukur dengan kemenangan tersebut. Sempat ia mengaku terzalimi setelah panita pertandingan tidak dapat memperbolehkan dua pemainnya ikut bertanding. “Manajer juga sempat protes karena Sandriyan dan Haris merupakan pemain awal. Ia tidak bisa datang di leg pertama karena terkena musibah bencana di Palu,” ungkap Danang.
Selanjutnya, para pemain akan jeda latihan sembari menunggu koordinasi dari pihak manajemen. Danang berharap untuk persiapan jelang babak pendahuluan II putaran nasional tidak mepet. Dikatakannya, saat leg pertama persiapan hanya berlangsung dua hari saja.
“Untuk latihan selanjutnya tergantung manajemen kapan kembali memanggil kami,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kotabaru FC dan Persetala Tanah Laut menemani langkah Bontang City FC untuk mewakili regional Kalimantan. Pertandingan selanjutnya akan digelar 7 atau 8 November, di mana Bontang City berpeluang melawan dua wakil Kalsel tersebut atau tim dari regional Sulawesi. Sistem pertandingan pun juga masih menganut home-away. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: