SAMARINDA – Meski bakal melayani rute penerbangan nasional pada November 2018 ini, pembangunan Bandar Udara (Bandara) Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto belum sempurna. Pasalnya, bandara yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda itu belum memiliki lampu atau runway light untuk penerbangan malam.
Akibatnya, pada 2018 ini, penerbangan hanya dilakukan pada pagi hingga sore. Selain itu, kebutuhan mendesak lainnya yakni pemagaran di areal bandara yang dibangun dengan anggaran Rp 1,8 triliun itu.
Dua infrastruktur dasar bandara itu menjadi prasyarat kelayakan bandara. Dengan harapan, bandara yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo itu dapat berstandar nasional.
Pada Selasa (13/11) lalu, DPRD Kaltim, Dinas Perhubungan (Dishub), Otoritas Bandara, dan Angkasa Pura (AP) I, sepakat mengajukan anggaran Rp 20 miliar pada pemerintah pusat.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandi mengatakan, adanya penerbangan nasional sepatutnya menjadi pemicu bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat melakukan perbaikan bandara tersebut.
“Apalagi ini kebanggaan bagi masyarakat Samarinda. Masyarakat menyambut baik penerbangan nasional di APT Pranoto. Jadi harus diajukan penambahan lampu dan pemagaran di pemerintah. Saya kira anggaran itu tidak banyak,” sebutnya.
Kata dia, pemerintah daerah telah menyerahkan perbaikan bandara itu pada pemerintah pusat. Semestinya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, pengadaan lampu dan pemagaran itu diprioritaskan pemerintah.
Saat ini, seluruh aset bandara yang dibangun di masa kepemimpinan Awang Faroek Ishak itu masih dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Setelah semua perbaikan rampung, aset itu akan diserahkan pada pemerintah pusat.
Setelah aset dialihkan, bukan berarti pemerintah daerah tidak mendapatkan bagian dari pengelolaan bandara itu. “Kalau ada keuntungan, ya dibagi dengan daerah. Bukan hanya provinsi. Ingat, Samarinda juga ada investasi di situ. Silakan dibagi. Minimal ada untuk Samarinda,” imbuhnya.
Kepala Dishub Kaltim, Salman Lumoindong menyebut, rencana pengajuan anggaran pengadaan lampu dan pemagaran areal bandara telah dibicarakan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kemenhub pernah menjanjikan akan mengupayakan alokasi anggaran penyempurnaan bandara tersebut. “Pembicaraan mengenai itu sudah ada. Yang penting tahun ini kita ajukan dulu,” tuturnya.
Diketahui, dalam surat terbaru Kemenhub, anggaran penyempurnaan fasilitas Bandara APT Pranoto dihapus. Karenanya dalam waktu dekat, Dishub Kaltim akan kembali melobi pemerintah pusat.
Sebelumnya, antara Kemenhub dan Pemprov Kaltim menyepakati beberapa poin pengembangan Bandara APT Pranoto. Di antara pekerjaan di bandara itu masih tersisa 30 persen. Meliputi apron, taxiway, exitway, runway light, garbarata, dan alat bantu pendaratan visual. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: