Kontraktor Janjikan Tambahan Waktu 50 Hari Bisa Kelar
BONTANG – Pembangunan Rusunawa Guntung hanya selesai 50 persen di akhir tahun 2016 atau hanya bisa menyelesaikan kerangka satu lantai. Padahal dalam kontrak, seharusnya bisa selesai kerangka 4 lantai tanpa dinding.
Kontraktor PT Tirta Dhea Addonnics Pratama meminta tambahan waktu alias addendum selama 50 hari dan menjanjikan dapat selesai sesuai target.
Rusunawa Guntung ini dibangun menggunakan APBN 2016 senilai Rp 11 miliar. Kontrak yang disepakati pun selama 170 hari kerja. Saat sidak Komisi III DPRD Bontang, Kamis (12/1) kemarin, terlihat progres pembangunan yang dimulai sejak 30 Juni 2016 meleset dari target. Hanya terlihat satu lantai yang terbangun.
Sementara, Kementerian PUPR menargetkan tanggal 31 Desember 2016 pembangunan dapat selesai 4 lantai tanpa dinding.
Site Manager PT Tirta Dhea Addonnics Pratama, Elias meyakini pihaknya dapat menyelesaikan sampai 4 lantai namun hanya dak atau rangka tanpa dinding dengan tambahan waktu 50 hari. “Sesuai nilai kontrak, dimana awalnya rusunawa dikucurkan dana Rp 20 miliar, namun karena defisit akhirnya dikurangi menjadi Rp 11 miliar,” terangnya.
Elias juga mengatakan, alasan kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek tepat waktu lantaran faktor alam serta adanya alat mereka yang rusak. “Kondisi hujan yang tidak menentu, membuat progres pekerjaan hanya selesai 50 persen saja. Selain itu ada alat kami yang trouble, mestinya sudah naik ke lantai dua namun tidak bisa,” ujar Elias.
Dirinya juga menyatakan bahwa jika kondisi hujan, pekerjaannya yang masuk hanya 10 orang, padahal jumlah pekerjanya terdapat 25 orang.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Rustam dan anggotanya Dahnial menyatakan, apapun alasan kontraktor entah itu faktor alam karena sering hujan serta ada alat yang rusak, tidak bisa menjadi alasan molor. “Karena sesuai kontrak, bagaimanapun caranya, seharusnya kontraktor bisa menyelesaikannya,” ungkapnya.
Karena sudah meminta tambahan 50 hari, Komisi III meminta agar pihak kontrator dan pengawas benar-benar menyelesaikan proyek tersebut. Pasalnya anggaran yang digunakan merupakan anggaran pusat. Sehingga jika terdapat cacat, maka akan sulit mendapatkan bantuan dari pusat lagi. “Kami harap, penambahan waktu ini harus bisa menyelesaikan kekurangannya sesuai target,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: