bontangpost.id – Status dua rusunawa yakni Guntung dan Loktuan belum tercatat menjadi aset Pemkot Bontang saat ini. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) menargetkan proses serah-terima dari pemerintah pusat ke pemkot ditargetkan bulan depan.
“Ini masih proses. Semua persyaratan sudah kami penuhi. Prediksi bulan depan rampung,” kata Kadis Perkimtan Much Cholis Edy Prabowo.
Saat ini bangunan masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor. Mengingat pada akhir tahun lalu ada langkah perbaikan yang dikucurkan dari APBN. Rinciannya Rp 703 juta untuk Rusunawa Guntung dan Rp 1,4 miliar bagi Rusunawa Loktuan.
Rusunawa Guntung kala itu diperbaiki oleh CV Ninaila Jaya. Perusahaan ini berasal dari Papua. Sementara untuk perbaikan Rusunawa Lok Tuan digarap CV Sandrilla Pratama. Pemenang tender ini dari Nunukan. Kerusakan yang terjadi di Rusunawa Guntung ialah keretakan struktur tembok. Tepatnya di lantai dasar. Di bagian dapur dekat pintu utama. Kementerian PUPR pun telah melakukan survei lapangan sebelumnya.
“Jika sudah dihibahkan maka proses pemeliharaan bangunan menjadi tanggung jawab pemkot Bontang,” ucapnya.
Ia mengaku proses hibah ini memang membutuhkan waktu yang panjang. Biaya rutin yang dikeluarkan pemkot sejauh ini hanya terkait listrik dan air. Itu pun berasal dari biaya sewa dari penghuni tiap kamarnya. Rencananya proses serah-terima akan digelar dalam waktu bersamaan.
“Nantinya ada penandatanganan berita acara serah terima,” tutur dia.
Pasca itu, terkait perbaikan bangunan maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemkot Bontang.
Diketahui, Rusunawa Guntung melakukan groundbreaking pada akhir Juli 2016 lalu, bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Dengan nilai kontrak Rp 18,7 miliar. Rusun Guntung bertipe 24 dan hanya empat lantai dengan jumlah 90 kamar. Fasilitas yang didapat para penghuni yakni dua tempat tidur atas dan bawah, meja dan kursi, serta kamar mandi dan toilet.
Sedangkan untuk dapur umum berada di sisi kanan dan kiri masing-masing lantai. Fasilitas umum lainnya yang ada pada gedung berlantai 4 ini yakni sarana olahraga, tempat parkir, toko serbaguna, dan rumah ibadah.
Sementara Rusunawa Loktuan dibangun lima lantai dengan tipe kamar 36 berjumlah 70 kamar. Setiap kamarnya dilengkapi furnitur mulai kasur, meja, kursi, serta lemari pakaian. Total anggaran mencapai Rp 17 miliar. Saat ini kedua bangunan telah ditempati oleh warga. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post