bontangpost.id – Rencana pembagunan pelabuhan peti kemas di Bontang, Kaltim, dipindah. Pemerintah sebelumnya memproyeksi pembangunan difokuskan di sekitar Pelabuhan Loktuan. Namun Wali Kota Bontang terpilih Basri Rase lebih menginginkan pelabuhan peti kemas dibangun di Bontang Lestari, Bontang Selatan.
Basri menjelaskan, dua lokasi di Bontang Lestari yakni Segendis dan Pagung dinilai lebih pas dijadikan lokasi pelabuhan peti kemas. Pasalnya, kedua lokasi itu punya wilayah lebih luas. Pun jauh dari permukiman penduduk. Sehingga pembangunan saranan dan prasana pelabuhan peti kemas lebih maksimal. Ini berbeda dengan Loktuan. Sudah wilayahnya terbatas, juga terlampau dekat dengan permukiman penduduk.
”Ini kami tunjukkan ke Pelindo. Dalam rangka membangun pola kerjasama untuk bangun pelabuhan peti kemas. Ada beberapa alternatif kami tunjukkan,” kata Basri kala ditemui bontangpost.id di sela peninjauan lokasi pelabuhan peti kemas, Rabu (21/4/2021) siang.
Dia juga bilang kalau penempatan pelabuhan peti kemas di Bontang Lestari selaras dengan kebutuhan kota. Bontang didaulat sebagai kota industri, tapi tidak punya pelabuhan peti kemas yang representatif. Maka seluruh aktivitas indusri baik skala kecil dan besar bakal difokuskan di pelabuhan peti kemas ini. Kedua, dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) juga disebutkan jika Bontang Lestari masuk kawasan industri.
”Bontang harus bersiap, karena ini kota industri,” tegasnya.
Selain di Segendis dan Pagung, Bontang Lestari, opsi terakhir ialah di Loktuan. Tapi ini bukan untuk pelabuhan peti kemas dalam jangka panjang. Hanya jangka pendek. Sembari pemerintah menyiapkan pelabuan peti kemas representatif di Bontang Lestari. Peti kemas yang dimaksudkan Basri di sini ialah aktivitas bongkar muat di luar melayani penyeberangan penumpang.
”Kalau Loktuan itu jangka pendek. Mungkin 3-5 tahun saja,” bebernya.
Basri tak menutup kemungkinan bila ke depan Bontang miliki dua pelabuhan. Justru menurutnya itu bagus. Pelabuhan bisa fokus. Satu pelabuhan hanya layani angkutan penumpang. Yang satu lagi fokus aktivitas industri. Tidak padat dan tercampur seperti yang terjadi di Pelabuhan Loktuan saat ini.
”Tidak masalah itu. Bagus lagi kalau kota punya lebih satu pelabuhan,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo IV Herdianta menjelaskan, pihaknya menggandeng Pemkot untuk kembangkan pelabuhan peti kemas di Bontang. Pasalnya, kebutuhan industri di Bontang menuntut pelabuhan yang lebih representatif baik dari sisi luasan dan fasilitas. Juga, kondisi Pelabuhan Loktuan kian hari makin padat. Ini akibat terjadinya peningkatan aktivitas industri dan angkutan yang difokuskan di satu titik. Sehingga pemerintah dituntut mencari alternatif lain untuk pengembangan pelabuhan berikutnya.
”Kalau bertumpu di lokasi yang sekarang, dalam jangka pendek akan penuh. Maka kami mencari lokasi pengembangan berikutnya,” ungkapnya.
Herdi jelaskan, luasan pelabuhan peti kemas minimal 20 hektar, ideal 60 hektar. Untuk Pelabuhan Loktuan memang sudah punya total luasan lahan sekitar 27 hektar, tapi posisinya berada di tengah permukiman penduduk. Sehingga dipandang kurang pas sebagai lokasi pelabuhan besar. Beda dengan Pagung dan Segendis di Bontang Lestari.
”Sekarang kami masih survei lokasi. Tahapan pengembangan ini tidak dalam jangka pendek. Panjang prosesnya,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: