Jelang Ramadan, Harga Sembako Masih Stabil
SANGATTA – Harga bawang putih, 15 hari jelang Ramadan mulai mengalami kenaikan. Jika semula untuk setiap satu kilogramnya dijual Rp 35 ribu, kini sejak sepekan terakhir sudah naik menjadi Rp 40 ribu. Kenaikan harga pun terjadi merata di hampir semua pasar di wilayah Sangatta. Sedangkan untuk komoditas bawang merah justru masih bertahan di harga Rp 30 ribu per kilogram.
Iin (35) salah satu pedagang di Pasar Induk Sangatta menuturkan, kenaikan harga terjadi dari distributor sejak sepekan lalu. Sehingga, mau tidak mau dirinya terpaksa ikut menaikan harga jual, meskipun mendapat keluhan dari pelanggannya.
“Modalnya juga naik mas. Makanya sekarang harganya rata-rata sudah Rp 40 ribu. Bahkan ada yang sampai Rp 43 hingga Rp 44 ribu perkilogram,” ucap Iin, Jumat (12/5) kemarin.
Disinggung terkait penyebab kenaikan, dia mengaku tidak tahu pasti. Namun, menurut pihak distributornya, karena stok bawang yang lagi kosong di pasaran.
“Kalau di wilayah kita ini masih mending. Saya lihat kabar di pulau Jawa harga bawang putih justru sudah tembus Rp 65 ribu perkilogram,” tuturnya.
Sementara untuk kebutuhan pokok, lanjut Iin, jelang Ramadan masih relatif stabil. Kenaikan hanya terjadi pada minyak goreng dan telur ayam. Itu pun hanya naik antara Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu. Yakni dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu untuk minyak goreng kemasan 2 liter. Serta Rp 39 ribu menjadi Rp 42 ribu per piring untuk harga telur ayam kampung.
“Naiknya enggak banyak dan masih wajar. Tapi biasanya, kalau dua minggu sebelum lebaran itu yang baru kelihatan harga barang naik. Yah, sudah biasa mas. Setiap tahun juga begitu,” sebutnya.
Sementara itu, Asna (32) pedagang Pasar Sangatta Selatan mengaku, meski harga bawang putih naik, namun untuk harga cabai jenis tiung justru turun. Yakni dari semula yang sempat tembus Rp 130 ribu perkilogram, kini turun menjadi Rp 60 ribu.
“Nah cabai sudah turun, sekarang gantian bawang yang naik,” kata Asna.
Sedangkan untuk jenis cabai kriting, lanjut dia, sejauh ini masih stabil di harga Rp 40 ribu perkilogram. Begitu juga dengan gula pasir lokal yang bertahan di Rp 13,5 ribu perkilogram.
Penurunan juga terjadi di beberapa jenis sayuran. Seperti halnya kentang, turun Rp 1.000 menjadi Rp 15 ribu per kg. Hal serupa juga terjadi untuk tomat, kini dijual seharga Rp 12 ribu per kg, turun Rp 2.000 per kg.
“Ya sebagai pedagang sih harapannya bulan puasa kali ini tidak ada kenaikan harga. Kalau mau naik ya sedikit saja, jangan tinggi-tinggi, yang wajar saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadisprindag Kutim,Edwar Azran mewacanakan menggelar operasi pasar di Kutim. Bahkan untuk menekan harga pasar, pihaknya menggelar pasar murah dibeberapa desa di Kecamatan Sangkulirang. “Ya kami akan lakukan operasi pasar. Pekan-pekan ini juga. Sehingga kami tau harga pasar apakah mengalami kenaikan atau tidak,” katanya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: