HARI INI, genap 41 tahun kiprah PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sebagai produsen urea terbesar di Indonesia, serta amoniak dan NPK dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Capaian target yang terus meningkat dari tahun ke tahun, tak lepas dari peran dan kerja sama seluruh insan perusahaan. Terus memacu semangat dan kinerja guna mempertahankan eksistensi di tengah disrupsi industri masa kini.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman menyebut keberhasilan Pupuk Kaltim di usia ke-41 menjadi suatu kebanggaan akan proses dan perjalanan, tak lepas dari beragam tantangan. Terlebih beberapa tahun terakhir, perkembangan industri di Indonesia dipengaruhi sejumlah faktor global, sehingga menuntut perusahaan melakukan penyesuaian melalui pengembangan lini bisnis yang dijalankan.
Berbagai pengembangan serta peningkatan capaian target mendasari tema besar HUT ke-41 Pupuk Kaltim. Yakni mengusung tema “Berkarya Untuk Bangsa” sebagai representasi keberadaan Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus wujud kontribusi aktif perusahaan terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Satu tahun terakhir, Pupuk Kaltim kata Bakir, terus berupaya meningkatkan performa perusahaan hingga mampu mencapai realisasi produksi dan penjualan secara signifikan. Hal itu dilihat dari peningkatan target produksi, penjualan, hingga tata kelola keuangan perusahaan, dan manfaat bagi masyarakat. “Sedangkan pada bidang keuangan, hingga Oktober 2018, Pupuk Kaltim telah memenuhi kontribusi kepada pemerintah senilai Rp 2,25 triliun. Berupa Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Retribusi Daerah, Wajib Pungut, Wajib Bayar, Pajak Pertambahan Nilai, Bea Masuk dan Dividen,” urai Bakir.
Lanjut dia, termasuk realisasi Corporate Social Responsibility (CSR), Pupuk Kaltim terus menyalurkan beragam bantuan terdiri dari modal kerja, dana hibah, bina lingkungan, dan bina wilayah dengan 279 mitra binaan. “Pupuk Kaltim menyadari keberhasilan dan kejayaan perusahaan merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan dan dukungan keluarga besar. Sehingga keberadaan Pupuk Kaltim mampu memberi manfaat bagi masyarakat Bontang dan Indonesia,” tutur Bakir.
Tak hanya pada produktivitas perusahaan, ragam prestasi serta pengakuan kinerja Pupuk Kaltim mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Terlihat dari deretan penghargaan pada skala regional, nasional, hingga internasional. Di antaranya, Pupuk Kaltim berhasil menjadi perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih Grand Platinum pada ajang SNI Award 2018. Baru-baru ini Pupuk Kaltim juga berhasil memboyong 1 Diamond, 7 Platinum, dan 3 Gold pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XII dan International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2018 di Batam. Serta kategori Gold pada ajang ICQCC ke-43 di Singapura. “Deretan penghargaan ini diharap mampu meningkatkan motivasi dan semangat Pupuk Kaltim untuk terus berbuat yang lebih baik demi kemajuan perusahaan ke depan,” harap Bakir.
Milenial berperan penting terhadap keberlanjutan perusahaan. Peran milenial terhadap kelangsungan perusahaan juga dinilai Bakir merupakan salah satu faktor penentu menghadapi persaingan serta pergeseran dunia industri masa kini. Dirinya mendorong seluruh milenial Pupuk Kaltim untuk bersama menyumbangkan ide dan pemikiran demi kemajuan serta eksistensi perusahaan. Apalagi lebih dari separuh total karyawan Pupuk Kaltim saat ini terdiri dari kaum muda sebagai milenial yang diharap mampu melahirkan beragam inovasi pada berbagai bidang, khususnya mendukung kinerja perusahaan agar lebih optimal di tengah tantangan global, disrupsi Industri, dan digitalisasi industri 4.0.
Hal itu melihat tuntutan perkembangan industri Pupuk Kaltim agar mampu berinovasi secara maksimal, disamping efisiensi yang terus dilaksanakan secara bertahap pada berbagai bidang. Peran milenial diharap lebih berkontribusi dalam pengembangan perusahaan melalui inovasi dan strategi. Guna mengantisipasi serta menghadapi segala tantangan dalam mewujudkan Pupuk Kaltim menuju Petrochemical Plan dan Bio Fertilizer Industry di Indonesia. “Milenial Pupuk Kaltim diharap mampu menjadi strategy makers yang handal, serta berkontribusi aktif terkait langkah yang dapat ditempuh dalam pengembangan perusahaan,” imbau Bakir.
Terkait disrupsi industri, Pupuk Kaltim juga dituntut lebih terbuka, dengan mencari peluang baru yang dapat dikembangkan. Upaya tersebut guna menunjang eksistensi dan keberlangsungan perusahaan secara berkelanjutan. Sesuai arahan Menteri BUMN RI Rini Soemarno yang menginginkan Pupuk Kaltim tidak hanya memproduksi pupuk dalam menunjang ketahanan pangan nasional saja, namun juga menjadi pusat industri petrokimia di Indonesia. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post