bontangpost.id – Tahun ini Kota Bontang kembali ditetapkan sebagai kota layak anak (KLA) kategori Nindya oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga kepada Wakil Wali Kota Bontang Najirah beberapa waktu lalu di Semarang, Jawa Tengah.
Kepada redaksi bontangpost.id, Najirah mengaku bangga. Penghargaan tersebut berhasil dicapai atas sinergitas seluruh lapisan. Mulai dari masyarakat hingga seluruh instansi pemerintah.
“Alhamdulillah, ini capaian yang luar biasa untuk Bontang. Saya mengapresiasi seluruh pihak karena sudah bekerja sama dengan baik untuk mempertahankan predikat ini,” bebernya.
Najirah berharap, penghargaan tersebut tidak hanya sebagai formalitas saja. Melainkan benar-benar sebagai kota yang memberikan ruang aman bagi anak. “Saya berharap ke depannya bisa ditingkatkan. Sehingga, bisa meraih predikat yang lebih baik,” imbaunya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang Bahaudin mengatakan penghargaan tersebut bukan kali pertama yang diraih Bontang. Melainkan kali ketiga.
Baca juga; Kota Bontang Raih Penghargaan Kota Layak Anak 2023
Kata dia, seharusnya Bontang tahun ini menempati kategori utama. Namun, beberapa persyaratan yang diajukan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak belum bisa dipenuhi Bontang.
“Memang susah sampai di kategori utama itu. Balikpapan saja mendapat kategori utama setelah empat kali berturut-turut berada di kategori nindya. Nah, kita baru tiga kali,” bebernya.
Alasan Bontang belum bisa meraih KLA kategori utama adalah banyak masyarakat yang belum mengetahui pengertian dan fungsi KLA itu sendiri. Pun, tim satgas anak di setiap sekolah pun Bontang masih belum memiliki.
“Nah, kita enggak lolos itu setelah adanya tim juri dari kementerian yang langsung turun ke Bontang secara diam-diam untuk melakukan penilaian. Ternyata banyak masyarakat yang enggak tau artinya KLA. Makanya kita belum bisa naik kategori,” jelasnya.
Diakuinya, sosialisasi di masyarakat belum sepenuhnya merata. Sehingga pemahaman masyarakat masih minim. Kendati demikian, dalam waktu dekat, Baha bilang pihaknya akan melakukan evaluasi guna mencari formulasi untuk mencapai KLA tingkat utama pada 2024.
“Walaupun tahun ini kami tidak mencapai target saya yakin tahun depan akan meraih KLA tingkat utama. Kami akan terus berupaya mencari terobosan dan membenahi segala aspek,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: