bontangpost.id – Cakupan vaksinasi di Bontang, Kaltim, hingga kini masih di angka 40 persen. Kadinkes Bontang dr Bahauddin menyebut, pihaknya kesulitan memperluas cakupan vaksinasi sebab masih banyak masyarakat merasa vaksin tak penting dan termakan isu tak benar terkait vaksin.
Dijelaskan dr Bahauddin, untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) setidaknya 70 persen penduduk di suatu wilayah mesti divaksin. Itu artinya, dari 181 ribu penduduk Bontang, 126 ribu di antaranya sudah harus divaksin. Sementara hingga kini baru sekitar 40 persen mengikuti program vaksinasi. Atau setara dengan 72.400 orang.
“Idealnya begitu kalau bentuk herd immunity,” kata dr Bahauddin kala ditemui media di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Senin (21/6/2021) siang.
Dia menyebut, tim Satgas menemui berbagai hambatan untuk memperluas cakupan vaksinasi. Misalnya masih banyak masyarakat enggan ikut karena merasa vaksin tidak penting. Belum lagi berbagai isu, seperti vaksin bakal membuat seseorang sakit atau pegal berhari-hari, hingga isu kandungan tripsin babi dalam vaksin. Isu itu pun dibantah kebenarannya oleh dr Bahauddin.
“Masih banyak termakan hoaks. Makanya agak susah kami perluas (cakupan vaksinasi). Ini paling susah jangkau pedagang dan lansia,” terangnya.
Tim Satgas menarget 10 ribu orang divaksin dalam sepekan pada Juli mendatang. Dengan catatan, pengiriman vaksin dari pusat tidak terhambat, dan masyarakat turut mendukung program vaksinasi ini.
Selain itu, tim Satgas terus mendorong sosialisasi vaksin di tingkat akar rumput. Selain untuk mengajak masyarakat lebih luas, juga melawan isu hoaks yang beredar di masyarakat.
“Vaksin ada, masyarakat bersedia, nakes selalu siap buat melakukan vaksinasi,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: