Capaian PBBP2 di Bontang Masih Rendah, Baru 4,9 Persen

Akses kawasan Bontang Kuala membutuhkan perbaikan agar kawasan lebih cantik sebagai ikon wisata Kota Taman.

bontangpost.id – Capaian pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBBP2) di Kota Bontang hingga 24 Juni masih sangat rendah. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menjelaskan realisasi sementara di angka Rp3.311.210.639.

Padahal target yang dipatok pemkot di APBD 2024 Rp66.848.853.011. Artinya masih kurang Rp63.537.642.372. Jika dipersentase capaiannya baru 4,9. Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Pengelolaan Sistem Informasi Pendapatan Daerah Bapenda Vinson mengatakan capaian ini masih rendah karena masih berada di triwulan kedua.

“Biasanya di triwulan ketiga ini langsung meningkat drastis,” kata Vinson.

Salah satu sumbangsih terbesar yang belum masuk berasal dari perusahaan. Bahkan salah satu perusahaan pun nominalnya mencapai 60 persen dari total PBBP2.

“Kalau satu perusahaan itu masuk maka sudah dipastikan tambah sekira Rp 40 miliar. Belum perusahaan lainnya,” ucapnya.

Ia pun optimistis target itu bisa terlampui. Sebab masih ada sekira lima bulan ke depan. Pada 2021 lalu realisasi PBBP2 mencapai Rp 38.927.086.080. Setahun berselang angkanya meningkat menjadi Rp 54.467.277.421.

Tahun lalu Bapenda memperoleh pendapatan daerah dari sektor ini sebesar Rp 56.179.396.640. Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

adalah NJOP. Tarif PBBP2 ditetapkan sebesar 0,3 persen. Besarnya nilai jual objek pajak tidak kena pajak ditetapkan sebesar Rp 10.000.000. Ketentuan ini tertuang dalam Perda 9/2010. (adhiel/kp)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version