USTAZ Abdul Somad mengimbau masyarakat Bontang untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2019. Pesan ini disampaikan dalam kuliah zuhur bertema “Ukhuwah Islamiyah” di Masjid Al Kautsar Kompleks Badak LNG Bontang, Ahad (24/2/2019). Imbauan untuk tidak menjadi golongan putih alias golput itu setelah sebelumnya ustaz asal Riau tersebut menyampaikan materi tentang zakat.
Dalam ceramahnya, ustaz yang kondang disapa dengan inisial UAS itu menceritakan fakta zakat di Kabupaten Siak, Riau. Lantaran jumlah zakat di kabupaten tersebut menjadi yang paling besar di Riau. Dengan angkanya mencapai Rp 15 miliar dalam setahun.
“Satu tahun zakatnya Rp 15 miliar. Itu kalau kita belikan cendol, (bisa) berenang kita,” kelakar UAS disambut tawa ribuan jemaah yang hadir.
Dijelaskan, angka zakat yang fantastis itu bisa terwujud lantaran adanya peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang zakat. Kata UAS, seluruh BUMN, perusahaan, pegawai, aparatur sipil negara (ASN) di daerah tersebut diwajibkan untuk membayar zakat. Khususnya zakat mal atau zakat harta.
Bahkan lanjutnya, bila ada kepala dinas dan kepala kantor yang tidak bayar zakat, bisa di-non-job-kan.
“Siapa yang bisa membuat bupati, wali kota, gubernur membayar zakat seperti itu, bila dipayungi oleh payung hukum bernama perda, peraturan daerah,” terang jebolan Universitas Al-Azhar Mesir dan Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah, Maroko itu.
UAS menyebut, perda semacam itu dibuat oleh wakil rakyat di DPRD baik di tingkat kota maupun provinsi. Karena itu dia mengimbau agar dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang, masyarakat khususnya umat Islam bisa memilih calon-calon anggota legislatif (caleg) yang dapat memperjuangkan perda zakat.
“(Minta) keluarkan perda zakat. Sehingga semua pegawai perusahaan membayar zakat, terjagalah fakir miskin di Provinsi Kaltim. Apa yang ingin disampaikan ustaz Abdul Somad, jangan sampai golput 17 April, salurkan suara kita,” ungkap UAS.
“Orang (jemaah, Red.) sebanyak ini bisa (dapat) dua kursi (DPRD), jangan sampai mubazir. Dudukkan orang-orang itu (yang memperjuangkan perda zakat),” tambahnya.
Terkait ajakannya tersebut, UAS menjelaskan murni merupakan aspirasinya sebagai bagian dari umat Islam. Bukan pesanan dari pihak manapun. UAS bahkan memastikan bila dirinya bukan juru kampanye atau orang partai politik.
“Saya cuma seorang anak umat Islam, yang tidak ingin suara umat Islam ini mubazir dalam tataran politik kita,” tegasnya.
Masjid Al Kautsar menjadi lokasi perdana ceramah agama UAS di Bontang. Dalam ceramah yang dimulai sekira pukul 13.15 Wita itu, turut dihadiri Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase dan manajemen Badak LNG.
Malam harinya bakda Isya, UAS mengisi tablig akbar di Stadion Bessai Berinta (Langlang). Sementara Senin (25/2/2019) bakda Subuh, mengisi kuliah Subuh di Masjid Baiturrahman Pupuk Kaltim. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: