BONTANGPOST.ID, Bontang – Angin kencang dan gelombang tinggi datang tiba-tiba, membawa malapetaka bagi Kukuh Joko Purnomo (57) dan dua rekannya yang tengah memancing di perairan Bontang.
Perahu kecil yang mereka tumpangi tak mampu melawan ganasnya cuaca. Dalam sekejap, kapal terbalik, dan hidup mereka bergantung pada pelampung kecil di tengah lautan.
BACA JUGA: Nelayan Bontang Ditemukan Mengapung di Perairan Kutim, Satu Meninggal
BACA JUGA: Nelayan Bontang Tenggelam saat Mancing, Satu Orang dalam Pencarian, Satu Meninggal
Kukuh berangkat dari Pelabuhan Tanjung Limau, Sabtu (21/12/2024) sekira pukul 15.00. Dia pergi sama Nardi, dan pemilik kapal Gapar (59).
Perahu kayu berukuran sekitar tujuh papan itu membawa mereka menyusuri perairan, singgah di beberapa spot favorit para pemancing. Tujuan akhir mereka adalah perairan Sangkima, Kutai Timur
Namun, sekitar pukul 22.00 Wita, nasib berkata lain. Cuaca yang tadinya tenang mendadak berubah. Gelombang tinggi menghantam kapal kecil mereka, membuatnya oleng. Air laut mulai masuk ke lambung perahu, dan tak lama kemudian, kapal terbalik.
“Perahu mulai tenggelam sekitar pukul 10 atau 11 malam. Kami langsung menyelamatkan diri masing-masing,” ujar Kukuh ketika ditemui di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau, Ahad (22/12/2024) pagi.
Kukuh dan Nardi sempat berada di dekat buritan kapal, sementara Gapar berada di bagian haluan. Namun, semuanya terpisah ketika kapal terbalik.
Kukuh berhasil meraih pelampung, dan bersama Nardi, mereka bertahan di tengah ombak besar. Meski dilanda kepanikan dan kelelahan, Nardi tetap berpegangan pada Kukuh.
Namun, takdir berkata lain. Dalam pelukan Kukuh, Nardi akhirnya menyerah pada dingin dan kelelahan.
“Pak Nardi sempat memeluk saya sebelum meninggal. Saat itu, saya hanya bisa berusaha bertahan sambil mengikat tubuhnya ke pelampung,” cerita Kukuh dengan suara bergetar.
Setelah terombang-ambing selama sembilan jam, Kukuh dan jenazah Nardi akhirnya ditemukan oleh kapal penangkap ikan KM Helmiati pada pukul 08.00 Wita. Kukuh segera memberikan isyarat kepada kapal tersebut, yang kemudian membawa mereka ke daratan.
Pada pukul 10.00 Wita, kapal bersandar di TPI Tanjung Limau. Tim medis segera mengevakuasi Kukuh yang selamat dan Nardi yang telah meninggal dunia.
Kini, keduanya berada di RSUD Taman Husada untuk penanganan lebih lanjut. Nardi diketahui merupakan warga RT 15, Kelurahan Tanjung Laut Indah. (*)