Selasa (24/1) lalu, pengurus tim sepak bola di bawah usia 17 tahun (U-17) Bontang untuk Piala Soeratin terbentuk. Kini, seleksi pun dilakukan. Pesepak bola terbaik Kota Taman adu skill untuk menembus skuat utama. Demi tampil di Kutai Timur (Kutim).
Satu per satu, saya coba mencermati siapa saja yang terlibat di dalamnya. Ternyata, mereka adalah orang-orang berkompeten di dunia si kulit bundar. Dan yang pasti, “orang gila bola”.
Kebetulan, saya kenal baik dengan para pengurus ini. Sering main sepak bola bareng tepatnya. Jadi, kurang-lebihnya saya tahu track record mereka dalam mengurusi sepak bola. Kerja keras, tanpa pamrih, dan mau berkorban.
Nama-nama seperti bos Auto 2000 Bontang Wahyudi Romadhon, Kapten Arh Muhammad Jabal, Kopral Deddy, Pujo Semedi, Matuliang, Zulkifli, Matola, Arnold Rasyid, Suryadi “Bagong” Ishak, Aslan, Syarifuddin, H Bukri, H Budiman, Amirullah, Yusuf, hingga nama petinggi Bontang macam ketua DPRD H Nursalam, sampai Dandim 0908/BTG Letkol Inf Rio Akmal Syahbana, terlibat.
Sebenarnya, nama saya masuk sebagai media officer. Namun, karena kesibukan saya di Bontang Post, akhirnya saya mengundurkan diri. Sebagai gantinya, saya tugaskan wartawan terbaik saya untuk menggantikan. Dia adalah Manajer Bontang Post Football Club (FC). Veri Sakal namanya. Dan yang pasti, “orang gila bola”.
Di tangan mereka, saya optimistis Bontang akan merebut kembali gelar Piala Soeratin, seperti yang telah ditorehkan pada 2014 dan 2015. Kebetulan, Piala Soeratin lepas dari genggaman pada 2016 tatkala saya menjadi Manajer Soeratin Bontang. Kebetulan, saya ditunjuk PSSI setelah manajer sebelumnya, Suryadi “Bagong” Ishak tidak bisa menemani tim karena kesibukan.
Yang bikin saya menyesal, di tangan saya, Soeratin Bontang gagal mempertahankan gelar untuk ketiga kalinya. Kami hanya melaju semifinal setelah kalah adu penalti dari Samarinda. Di perebutan tempat ketiga, kami juga kalah dari Kutai Kartanegara (Kukar). Padahal, kala itu saya bermimpi untuk membawa pulang Piala Soeratin ke Bontang.
Tapi, lupakanlah yang dulu. Kita buka lembaran baru. Jika tahun lalu kami diadang persiapan mepet, tahun ini sepertinya lebih matang. Meski belum jelas kapan Piala Soeratin akan digelar, dengan persiapan yang cukup panjang, sepertinya akan terbentuk tim tangguh.
Ya, berkaca dari pengalaman, siapa tim yang paling siap, itulah yang menjadi juara. Di era saya pun demikian. Soeratin Bontang yang hanya sebulan terbentuk, berhadapan dengan Balikpapan, Samarinda, hingga Kukar yang mempersiapkan tim sejak hampir setahun. Hanya bermodal semangat, kami pun gagal.
Tahun lalu pula, banyak yang menghujat, mengolok-olok, atau membanding-bandingkan. Ada yang mengejek di media sosial (medsos), atau mengirim pesan ke saya.
Namun, kondisi itu sepertinya akan berbeda tahun ini. Saya yakin. Kenapa? Karena semuanya dirangkul. Tidak ada kubu ini-itu. Semuanya diminta turun gunung untuk terlibat dalam pembentukan tim Soeratin.
Untuk itulah, dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Bontang diperlukan untuk memberi semangat anak-anak kita. Di tangan para pesepak bola masa depan bangsa inilah, nama baik Bontang dipertaruhkan. Jika berhasil meraih prestasi, nama Bontang akan harum.
Oleh karena itulah, ayo rebut kembali Piala Soeratin dari tangan Balikpapan. (***)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: