bontangpost.id – Masuknya daging beku masih menjadi salah satu keluhan pedagang daging sapi segar.
Hal itu diungkapkan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bontang Lukman, usai melakukan monitoring harga bahan pangan, Selasa (19/12/2023).
“Biasanya sapi yang dipotong mencapai 12 ekor, saat ini hanya empat atau lima ekor,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, faktor yang membuat masyarakat beralih ke daging beku ialah efisiensi. Kemudian dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi.
Diketahui, saat ini harga daging sapi mencapai Rp160.000 per kilogram. Harga tersebut, lanjutnya, masih bertahan selama tiga tahun terakhir.
“Sekarang pakai handphone saja sudah dapat (daging sapi beku),” jelas dia.
Ia menyebut bakal melakukan kajian terkait langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah.
“Namun sejauh ini belum ada pembahasan,” ujarnya.
Meski begitu, ia menerangkan tak dapat serta merta langsung menahan atau membatasi pasokan daging beku yang masuk. Melainkan harus mencari jalan tengah sehingga tidak ada yang dirugikan.
“Supaya semua aspek dapat berjalan beriringan. Dengan adanya informasi itu, akan kami tindaklanjuti,” terangnya.
Sementara diberitakan sebelumnya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) bakal melakukan pendataan terkait jumlah pasokan daging beku.
Setelah melakukan pendataan, barulah pihaknya bakal mengambil solusi. Salah satu opsi sementara ialah membatasi pasokan daging beku yang masuk ke Bontang.
“Dilihat nanti lah seperti apa kondisi di lapangan. Kami maunya daging beku tetap ada dan berdampingan dengan penjualan daging sapi segar seperti biasanya,” sebutnya pada akhir Juni lalu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: